MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO – Longsor terjadi di Dusun Kemejing RT 01/ RW 05, Desa Larangan Kulon, Kecamatan Mojotengah. Akibatnya akses antar dua desa terganggu dan saluran irigasi alami kerusakan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
“Memang benar telah terjadi longsor di Dusun Kumejing larangan lor. Material longsor itu menutup saluran air, sehingga meluap ke badan jalan dan merusakan sawah,” ungkap Kepala BPBD Zulfa Ahsan Alim Kurniawan, kemarin.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada pukul 14.30, dimana tebing tinggi di atas saluran Wangan Tandu Alit di Desa Larangan, tiba-tiba longsor dan menutup kolam ikan yang ada di bawahnya serta menutup badan jalan penghubung Desa Larangan dan Desa Sukorejo Mojotengah.
“Kurang lebih pada pukul 14.30, tebing di atas irigasi kali Tandu Alit, longsor secara tiba-tiba, mengenai 2 kolam ikan dan menutup total saluran irigasi serata menutup akses jalan desa, “ katanya.
Melihat peristiwa itu, perangkat desa setempat melaporkan ke BPBD Wonosobo. Kemudian secara gotong royong melakukan upaya pembersihan dan juga menyingkirkan material longsor, supaya akses jalan kembali terbuka dan saluran yang tertutup kembali berfungsi secara normal.
“Kami bersama dengan relawan, pemerintahan kecamatan, warga setempat dan unsur TNI serta Polri melakukan pembersihan jalur, alat berat dan mobil Damkar juga kami terjunkan untuk mempermudah membuka akses irigasi dan jalan penghubung antar desa yang tertutup,” katanya.
Dijelaskan, penyebab longsor di atas saluran Wangan Tandu Alit , diduga karena ada kebocoran pipa saluran air, menggerus tebing tanah dan mengakibatkan longsor. Sebab saat ini sudah memasuki musim kemarau, meski ada hujan namun intensitas sangat rendah dan durasi waktunya juga tidak lama.
“Dugaan sementara, longsor ini dipicu oleh saluran air yang bocor. Sehingga, kita harapkan warga yang memiliki saluran harus senantiasa melakukan pemantauan secara berkala, sehingga ketika bocor langsung bisa diperbaiki,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Zulfa juga meminta kepada masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap berbagai potensi bencana, baik itu bencana longsor, angin puting beliung maupun bencana kebakaran.
“Bencana apapun tidak kita inginkan. Apalagi sekarang di masa PPKM Darurat. Untuk itu kewaspadaan harus terus dijaga,” pungkasnya. (gus)