KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 93 di Kampung Tulung yang sudah di tetapkan menjadi kampung bersejarah diadakan beberapa kegiatan, dengan tema Bersatu Bangkit dan Tumbuh, Kamis(28/10) di Balai RW 01 Kampung Tulung, Magelang Tengah. Mulai dari ziarah ke makam leluhur, kirab Bhinneka Tunggal Ika keliling kampung Tulung, acara spontanitas Ikrar Sumpah Pemuda didahului salam Kebangsaan Indonesia Raya, fashion show batik jembreng Magelang diperagakan oleh ibu-ibu warga Kampung Tulung diiringi gamelan Laras Madyo anak cabang Irama Putra Kampung Tulung, show eksebisi kesenian Angklung kolaborasi ibu-ibu warga Kampung Tulung dengab Komunitas Pelestari budaya asli Nusantara Pawonjogan.
Ketua Panitia Kegiatan, Sulistiyo Nugroho menuturkan sebagai tempat bersejarah dan ditetapkan sebagai kampung bersejarah memon sumpah pemuda tentunya harus diiai berbagai kegiatan yang mengingatkan semangat juang pemuda pada waktu itu. Oleh karenanya kami warga kampung tulung berinisiatif mengadakan kegiatan untuk mengisi hari Sumpah Pemuda1928.
“Kegiatan-kegiatan ini diikuti oleh para pemuda, ibu-ibu dan bapak-bapak di Kampung tulung. Mengenalkan batik Magelang, memainkan musik khas Jawa seperti gamelan dan anglung,”tuturnya.
Sulis berharap para pemuda di kampungnya bersemangat untuk meneruskam perjuangan para pahlawan. Apalagi kampung tulung menjadi tempat yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memupuk, menumbuhkan dan memperkokoh rasa nasionalisme/cinta tanah air Indonesia di kalangan masyarakat Kampung Tulung khususnya. Menggugah masyarakat Kampung Tulung untuk tidak melupakan sejarah bangsanya dan dapat mengambil hikmah dari peristiwa sejarah sebelum periode kemerdekaan Bangsa Indonesia utamanya bagi generasi mudanya. Menumbuhkan menciptakan masyarakat Kampung Tulung yang inovatif kreatif berbudaya dengan tetap memperkokoh persatuan dan kesatuan sebagai dasar kerukunan,”jelas Sulis.
Pendiri komunitas Pawonjogan, Sulistiana Numawati mengaku senang bisa bekerjasama dengan warga kampung tulung. Ia bersama komunitasnya berbagi ilmu cara fashion show bak model dan memainkan musik angklung. “Para ibu-ibu disini terlihat sangat senang dan bersemangat. Kami berharap apa yang kita berikan dapat bermanfaat untuk semuanya,”kata perempuan yang akrab disapa Listy ini.
Salah satu pemuda Kampung Tulung, Aulya Natasya mengaku senang bisa ikut memeriahkan hari sumpah pemuda. “Bangga memiliki kampinh bersejarah, dengan adanya kegiatan ini kami para pemida jadi bersemangat untuk berjuang meskipun berbeda jaman dengan dahulu,”imbuhnya.
Meski tidak dihadiri oleh pihak pemerintah Kota Magelang dan Kelurahan dan didanai secara swadaya, masyarakat kampjng tulung sangay bangga kegiatan sumpah pemuda berjalan lancar dengan tidak mengabaikan prokes. (hen)