LAMPUNG, MAGELANGEKSPRES.CID – Yahya Cholil Staquf kakak dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas maju di pemilihan Ketua Umum (Ketum) PBNU dalam Muktamar di Lampung Tengah.
Menag menegaskan, tidak ada intervensi dari Kementerian Agama (Kemenag) terhadap pelaksanaan Muktamar ke-34.
Sekalipun sang Kakak yakni Yahya Cholil Staquf maju sebagi salah satu calon ketua umum PBNU.
“Saya tegaskan, tidak ada intervensi di Muktamar NU seperti yang difitnahkan,” kata Yaqut, Rabu (22/12/2021).
Ditegaskan dia, Muktamar NU tidak hanya dilaksanakan untuk NU. Melainkan untuk bangsa dan negara Indonesia.
Karenanya, tuduhan intervensi yang dialamatkan kepada dirinya sangat tidak bijak.
Seperti diketahui, Muktamar NU ke-34 telah dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pesantren Darussaadah, Gunungsugih, Lampung Tengah.
Dalam Muktamar kali ini, ada dua calon ketua umum PBNU yakni KH Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf.
Said Aqil merupakan ulama kelahiran Cirebon dan sudah memimpin PBNU dalam dua periode.
Dia juga digadang-gadang sebagai calon kuat dan kembali akan memimpin PBNU sampai dengan masa bakti tahun 2026.
Dua kandidat terkuat Ketua Umum PBNU, yakni KH Said Aqil Siroj dan KH. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, sama-sama memiliki kedekatan dengan almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
“Saya bersyukur sekali karena secara pemikiran kedua kandidat sama-sama punya kedekatan ya dengan Gus Dur,” kata Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid, Rabu (22/12).
Keduanya, lanjut Yenny, adalah murid Gus Dur. Selain itu, Said dan Gus Yahya, memiliki kemampuan dalam mengartikulasikan serta menerjemahkan gagasan Gus Dur. Terutama dalam konteks peradaban modern saat ini.
“Jadi bagi saya dan keluarga, ini adalah sebuah hal yang membanggakan. Semoga ini bisa membawa kebaikan bagi umat Islam di Indonesia dan dunia,” paparnya.
Terkait adanya calon alternatif yang muncul pada muktamar ini, Yenny mengaku telah mendengarnya. Namun semuanya diserahkan kepada muktamirin sebagai pemilik suara sah.
“Saya rasa rekam jejak calon ketum PBNU sudah dikenal oleh para peserta muktamar. Insya Allah kalau semua diniatkan untuk NU dan mengabdi untuk kepentingan umat, semua akan berjalan dengan baik,” tutupnya. (rh/fin)