MAGELANGEKSPRES.COM, PURWOREJO – Warga Desa Bubutan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo diresahkan dengan kemunculan kawanan kera liar. Satwa itu kerap muncul di sekitar jembatan gantung penghubung Bubutan dengan Dusun Joho Bapangsari Bagelen.
Kawanan yang diperkirakan berjumlah empat ekor itu muncul sejak sebulan terakhir. Kera juga dilaporkan berusaha masuk rumah warga dengan menjatuhkan genting.
“Sudah ada sebulanan, biasanya muncul saat pagi dan sore,” ujar Sumarmi, warga Bubutan, Selasa (20/7).
Menurutnya, kera itu beraktivitas di rumpun bambu yang ada di tepi Sungai Bogowonto. Kawanan juga kerap turun ke kebun dan mendekati rumah warga. Mereka mengambil berbagai hasil kebun untuk dimakan.
“Ada pisang atau pepaya dipetik, ketela juga digali. Lebih meresahkan lagi kera juga berusaha masuk rumah, tapi saya takut-takuti dengan kayu,” ucapnya.
Perangkat Desa Bubutan, Wagirin, mengatakan, kera diduga berasal dari perbukitan Menoreh wilayah Bagelen. Kawanan itu menyingkir sampai ke Bubutan diduga karena hutan perbukitan itu rusak karena pertambangan.
“Kabarnya dulu kera juga sampai wilayah Jatimalang Purwodadi, lalu diusir warga dan akhirnya menyingkir sampai ke Bubutan,” katanya.
Diungkapkan, belum pernah ada laporan warga yang terluka akibat serangan kera. Namun, warga tetap khawatir kawanan itu dapat membahayakan mengingat ada banyak anak kecil yang tinggal di permukiman sekitar Sungai Bogowonto.
Pemerintah desa telah melaporkan peristiwa itu ke Polsek Purwodadi dan diteruskan ke Kantor Satpol PP dan Damkar.
“Kami berharap bisa ditangkap, lalu dipindah ke hutan yang jauh dari permukiman. Jangan dibunuh karena kera juga binatang dilindungi,” tuturnya.
Kasi Damkar Kantor Satpol PP dan Damkar Purworejo, Rubino, saat dikonfirmasi menerangkan bahwa pihaknya merespons laporan Polsek dengan memantau ke Desa Bubutan, beberapa hari lalu. Personel Damkar menyisir tepi sungai dan mengecek rumpun bambu yang dilaporkan menjadi tempat munculnya kera.
“Sayangnya tidak muncul, kami cek rumpun bambu di sekitar sungai, keranya tidak terlihat. Rencananya kami akan tangkap binatang itu hidup-hidup,” terangnya.
Petugas juga membunyikan petasan paralon untuk menakut-nakuti kawanan itu.
“Kami minta warga waspada, terutama yang punya anak kecil, pintu rumah juga harus selalu tertutup rapat agar kera tidak sampai masuk. Sediakan juga kayu kecil untuk mengusir jika kawanan itu mulai menganggu,” tegasnya. (top)