TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Petani tembakau di Kabupaten Temanggung berharap perwakilan pabrikan segera melakukan pembelian tembakau rajangan kering, karena saat ini petani di lereng Gunung Perahu sudah memasuki panen raya.
“Akhir bulan Juli lalu sebagian petani sudah mulai petik,” kata Agus Setyawan salah satu petani tembakau di Desa Campurejo Kecamatan Tretep, Senin (2/8).
Ia menuturkan, meskipun kadar air pada daun tembakau masih cukup tinggi, namun waktu panen sudah tiba, sehingga petani memutuskan untuk memanen.
Petani tembakau di bagian utara Temanggung awal panen rayanya memang lebih cepat dibandingkan daerah lain, karena musim tanam juga lebih cepat.
“Kami mohon semua pabrikan rokok kretek dengan rendah hati bisa segera buka karena petani di lereng Gunung Perahu sudah mulai panen raya, meskipun kadar airnya masih relatif luamyan ada,” katanya.
Agus juga berharap, pabrikan melakukan pembelian atau penyerapan tembakau pada pertengahan bulan Agustus atau bahkan akhir Agustus. Sebab jika itu terjadi maka imbasnya akan sangat dirasakan oleh petani tembakau di Temanggung khususnya di lereng Gunung Perahu.
Dikatakan pabrik rokok PT Gudang Garam belum mulai melakukan pembelian atau disebut buka gudang, demikian pula PT Djarum Kudus. Pedagang membeli tembakau rajangan dengan harga berspekulasi, dengan harapan harga penjualan di pabrik rokok akan lebih mahal.
Berdasar informasi PT Gudang Garam melakukan selamatan pada 7 Agustus 2021 mendatang. Selamatan ini sekaligus menandai dimulainya pembelian tembakau.
“Untuk PT Djarum, belum tahu kapan mulai melakukan pembelian, namun bisanya berselang beberapa hari. Petani kini bersiap untuk menjual tembakau pada pabrik rokok. Petani selalu berharap mendapat tembakau terbaik dan kesejahteraan meningkat,” harapnya.
Saat ini biaya tanam tembakau dalam satu hektar sudah cukup tinggi yakni antara Rp40 hingga Rp70 juta, tergantung dari kondisi lahan dan yang lainnya. (set)