TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Bupati Temanggung M Al Khadziq berterima kasih kepada pengurus dan anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat, atas kinerja dari seluruh jajarannya sehingga kerukunan antar umat di Temanggung terjaga dengan harmonis.
“Terima kasih atas perjuangan bapak dan ibu sekalian atas memimpin umat masing-masing sehingga di Temanggung tidak ada gejolak yang cukup besar. Karena selama 2 tahun ini untuk kegiatan keagamaan juga kita batasi,” ucap Bupati di graha Bumi Phala, kemarin.
Ia mengatakan, pertemuan antar anggota FKUB tokoh agama dan tokoh masyarakat ini adalah suatu kegiatan yang menenangkan dan sangat membanggakan.
Pertemuan ini Memperlihatkan masyarakat yang berada di Temanggung hidup bersaudara antara yang satu dengan yang lainnya, tanpa melihat adanya perbedaan.
“Sudah 2 tahun kita semua menahan diri dari kegiatan pertemuan seperti ini. Pemkab Temanggung harus melindungi masyarakat dr virus Covid 19 dengan cara menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat,” katanya.
Bupati mengatakan, setelah Pandemi Covid 19 selesai, sudah saatnya menapaki tahap baru untuk recovery dari semua sisi termasuk kerukunan umat yang berada di Temanggung.
Menurutnya, kondisi sosial di masyarakat karena dampak Covid 19, rasa sambung silaturahmi di tengah masyarakat sangat berkurang.
“Saya harap kedepan jalinan silaturahmi semakin terjalin kuat demi kenyamanan dan keamanan di Temanggung,” harapnya.
Bupati menambahkan, di saat Covid-19 melanda, kondisi perekonomian masyarakat Temamggung masih bagus dan juga pengangguran Temanggung persentasenya terkecil di Jawa Tengah.
“Kita yakin dan percaya besok akan ada harapan dan kedepan akan lebih baik. Di tangan semua para tokoh agama yang ada, Temanggung akan menjadi kabupaten yang Pancasila selama lamanya,” kata Bupati.
Ketua FKUB Temanggung KH Ahmad Soleh, mengatakan, untuk mewujudkan semangat kerukunan beragama di Temanggung, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan baik melalui FKUB.
“Selama pandemi kegiatan berkumpul memang tidak bisa dilakukan, namun koordinasi dan komunikasi selalu dilakukan melalui berbagai cara. Kerukunan umat beragama merupakan salah satu wujud keamanan yang kondusif di Temanggung,” katanya.
Ia menambahkan, sebelum adanya agama, masyarakat Indonesia sudah memegang teguh kerukunan antara umat manusia dengan adanya gotong royong demikian juga di Temanggung.
“Kita harus terus menjaga keharmonisan, kerukunan serta toleransi antar umat beragama, sehingga tercipta masyarakat yang harmonis,” tutupnya. (set)