KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Anggota DPRD Kota Magelang dari Partai Hanura, HIR Jatmiko meminta manajemen Perusahaan Umum Daerah Objek Wisata Taman Kyai Langgeng (TKL) menerapkan inovasi dan terobosan guna mengangkat potensi wisata buatan tersebut. Seperti diketahui TKL baru saja membuka kunjungan pada Sabtu (23/10).
“Inovasi harus segera dilakukan karena kesempatan tidak datang dua kali. Namun juga jangan abaikan penerapan protokol kesehatan ketat, karena kita masih dalam suasana pandemi Covid-19,” katanya saat dihubungi, Selasa (26/10).
Menurutnya, kenyataan yang harus disadari bahwa keberadaan TKL saat ini sudah kalah bersaing dengan wisata-wisata lokal yang menitikberatkan keindahan alam, panorama, dan pemandangan. Jika tidak ada inovasi khusus, dikhawatirkan TKL akan semakin ditinggal wisatawan.
“Sekarang nyari tempat wisata itu yang pertama adalah viral, kemudian murah, dan terakhir punya pemandangan eksotis. Dari ketiga hal itu, TKL belum punya semua,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia meminta manajemen TKL untuk segera melakukan inovasi antara lain menambah promosi baik digital, media mainstream, maupun media sosial. Jadikan isu pariwisata di Kota Magelang menjadi narasi arus utama.
“Selain promosi aktif, selanjutnya adalah perang harga. Banyak usaha pariwisata yang masih bersifat usaha kecil dan menengah, tapi harganya relatif murah. Sedangkan TKL, dengan fasilitas yang ada sekarang, sangat mahal kalau dijual per tiket Rp30 ribu,” ucapnya.
Masukan lainnya, Anggota Komisi C DPRD Kota Magelang tersebut meminta manajemen segera menciptakan wisata buatan yang sedang digandrungi kalangan usia muda.
“Belajar dari usaha wisata kecil dan menengah. Mereka pandai menangkap peluang di tengah pandemi ini. Tidak apa-apa, senior belajar ke juniornya, asalkan itu untuk kebaikan,” imbuhnya.
Selain itu, maintenance objek wisata juga harus dimaksimalkan. Terdapat pula karakter atau ikon khusus di TKL.
“Selama ini ada mini zoo yang memang biaya perawatannya besar, tetapi pendapatan hampir tidak ada karena terpaksa tutup saat PPKM. Nah, ini harusnya jadi pelajaran, kalau ada perawatannya murah tapi bisa memberi keuntungan besar kenapa tidak. Seharusnya TKL punya keberanian untuk melakukan sesuatu yang maju,” tandasnya.
Dengan perubahan inovasi itu, TKL juga mestinya menjadikan ikon baru berupa re-branding. Penggunaan nama taman, menurutnya, sudah tidak sesuai dengan kondisi sekarang.
“Nama taman sudah ketinggalan zaman lah. Harusnya diganti, tanpa menghilangkan identitas Kyai Langgeng, tapi dengan perubahan yang membuat pengunjung penasaran dengan TKL, seperti misalnya Kyai Langgeng Park, Glamping Kyai Langgeng, Kyai Langgeng Adventures, dan lain sebagainya,” pungkasnya. (wid)