MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG TENGAH – SMP Negeri 1 Magelang menjadi satu-satunya sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, yang tingkat kesiapannya sudah 100 persen, untuk menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) 5-16 April 2021 mendatang.
Selain eks-RSBI itu, tiga sekolah lain yang akan menggelar PTM yakni MA Negeri 1 Kota Magelang, SMA Negeri 3 Magelang, dan SMK Negeri 3 Magelang. Ketiganya merupakan instansi pendidikan di bawah naungan Disdikbud Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Disdikbud Kota Magelang, Agus Sujito mengatakan, soal rencana PTM 5 April mendatang, pihaknya tak akan menggelar simulasi lagi. Sebab, simulasi tatap muka sudah pernah dilakukan berkali-kali di SMP Negeri 1 Magelang.
Baca Juga
Sejumlah Tokoh NU Tolak Konfercab PCNU Kota Magelang
“Tanggal 29 Maret kemarin juga sudah diverifikasi oleh Satgas Covid-19. Sekarang tinggal menunggu hasil verifikasi menyangkut sarana dan prasarana, metode pembelajaran, kedatangan dan kepulangan siswa,” kata Agus saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (31/3).
Satgas Covid-19 Kota Magelang, kata Agus, mensyaratkan sekolah agar menyiapkan fasilitas protokol kesehatan dan tempat darurat. Tempat khusus ini difungsikan ketika ada guru atau siswa yang mengalami sakit.
“Sedangkan persiapan teknisnya sudah selesai, termasuk vaksinasi untuk guru di SMP 1 sudah semua,” tuturnya.
Agus menyebutkan, sebanyak 30 guru SMP Negeri 1 Magelang sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksin Covid-19. Sedangkan sisanya yakni 24 guru sudah mendapatkan satu suntikan vaksin. ”Kemungkinan sebelum tanggal 5 April sudah dua kali semua,” tandasnya.
Untuk mendukung PTM, Disdikbud Kota Magelang juga akan menerjunkan petugas pemantau. Kemudian melibatkan personel pemantau dari pihak sekolah sendiri guna membentuk Sekolah Tangguh.
”Setiap hari dilakukan evaluasi. Jadi tim pemantau bertugas untuk menilai pelaksanaan PTM uji coba ke Dinas Pendidikan,” jelasnya.
Dibanding dengan simulasi PTM akhir tahun 2020 lalu, uji coba tatap muka kali ini teknisnya lebih dilonggarkan. Siswa yang datang menaiki angkutan umum sudah diperbolehkan.
“Apalagi sopir-sopir angkot juga sudah divaksin kan sekarang, sehingga harapannya tidak ada kekhawatiran berlebihan. Untuk teknis pembelajaran masih sama, kita bagi dua shift pagi dan siang untuk menghindari kerumunan,” ucapnya.
Shift pagi, lanjut Agus, dimulai pada pukul 07.30-09.30 WIB. Sedangkan shift kedua dimulai pukul 10.00-13.00 WIB. “Harus ada jeda setengah jam agar shift pertama dan kedua tidak bertemu di sekolah,” ujarnya.
Agus menilai, tiap shift di SMP Negeri 1 Magelang bisa menampung sebanyak 70-110 siswa. Uji coba PTM di tengah pandemi ini diprioritaskan bagi siswa kelas IX. “Untuk yang lain masih bisa pakai konsultasi belajar. Tapi PTM kita utamakan untuk anak-anak yang akan menghadapi kelulusan,” ungkapnya.
Sementara itu, Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mendukung penuh uji coba PTM di wilayahnya. Ia berharap, tatap muka bisa mencegah siswa mengalami kejenuhan karena sudah setahun ini mereka belajar daring.
“Saya mendukung, sarana dan prasarana kita benahi agar prokes bisa berjalan dengan baik. Tapi saya pesan, agar jangan sampai terjadi penularan. Kalau sampai ada, kita evaluasi lalu daring lagi, tidak boleh ada PTM,” tandasnya. (wid)