MAGELANGEKSPRES.COM, Las Vegas -Conor McGregor bakal menghadapi Dustin Poirier dalam trilogi UFC. Jelang pertarungan tersebut, ada kritik buat ‘The Notorious’.
UFC 264 menampilkan main event yang bakal menarik, Dustin Poirier vs Conor McGregor. Tepatnya tanggal 11 Juli mendatang, inilah kali ketiga keduanya bertarung di octagon.
Skor sementara 1-1. Conor McGregor memenangi laga awal di tahun 2014 silam. Kemudian awal tahun ini, Dustin Poirier mampu membalaskan dendamnya.
ABU DHABI, UNITED ARAB EMIRATES – JANUARY 23: In this handout image provided by the UFC, (R-L) Dustin Poirier punches Conor McGregor of Ireland in a lightweight fight during the UFC 257 event inside Etihad Arena on UFC Fight Island on January 23, 2021 in Abu Dhabi, United Arab Emirates. (Photo by Jeff Bottari/Zuffa LLC via Getty Images)Dustin Poirier kalahkan Conor McGregor dalam rematch (Zuffa LLC via Getty Images/Handout)
UFC 264 bakal berlangsung di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat. Jelang duel tersebut, petarung UFC, Stephen Thompson memberikan penilaian kepada Conor McGregor.
Thompson melempar kritik. Baginya, McGregor disebut lupa cara untuk bertarung dalam pertarungan MMA.
“Saya pikir, Conor McGregor seperti kehilangan sesuatu kala dikalahkan Poirier. McGregor, cuma bertarung dengan tinjunya,” terang Thompson kepada Submission Radio.
“McGregor tidak lagi bergerak lincah dan melakukan kombinasi. Dia hanya terus terpaku kepada permainan tinju,” lanjutnya.
Dalam catatan UFC, Conor McGregor kebanyakan mendaratkan serangan ke kepala Dustin Poirier dan ke badannya, yakni dengan persentase 79 persen dan 13 persen. Cuma 6 persen, serangan ke kaki Poirier.
Sebaliknya, Dustin Poirier mampu melakukan banyak serangan kombinasi. Dengan persentase, 62 persen ke kepala dan 37 persen ke kaki McGregor.
Calf kick alias jurus tendangan betis Dustin Poirier menjadi pembeda. Hal itulah yang akhirnya mampu mengakhiri pertarungan dan menumbangkan McGregor di ronde kedua.
“Tendangan betis Dustin Poirier memenangkan pertarungan. Itu yang harus diperhatikan McGregor, yang sebenarnya dia seharusnya mudah kok mengantisipasi hal itu,” terang Thompson.
“McGregor harus kembali mengasah gerakannya. Dia harus berlatih keras dan jangan mengulangi kesalahannya,” tutup Thompson.(aff/adp)