WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM– Bidang SDA DPUPR Wonosobo mengklaim bahwa banjir yang melanda di wilayah Garung, Mojotengah dan Wonosobo bukan dari saluran Wanganaji.
“Dari pantauan yang kita lakukan, bukan dari sudetan Wanganaji, tapi dari sungai sungai kecil yang masuk ke saluran Wanganaji,” ungkap Kabid SDA DPUPR Eko Premono, kemarin.
Menurutnya, ketinggian pintu air Wanganaji normal, tidak lebih dari satu meter, dan petugas penjaga sudah melakukan penutupan saat hujan besar.
“Meski dalam kondisi normal. Kita lakukan penutupan total pintu air setelah menerima informasi terjadi luapan di wilayah Kalianget,” ucapnya.
Dari monitoring yang dilakukan, luapan air terjadi di Krasak, tepatnya di Sungai Kalibening yang mengarah di Wanganaji. Luapan juga terjadi di Kali Prupuk dan Andongsili kemudian Kali Manggisan. Semuanya masuk ke Sungai Wanganaji.
“Jadi kita duga sumber meluapnya air karena dipicu oleh tiga sungai itu,” terangnya.
Disebutkan, jenis kejadian air meluap ke jalan, jembatan dan pemukiman terdapat pada lokasi jalan Dieng, Sentral Kalianget, Pertigaan Krasak, Mojotengah dan Jawar, Mojotengah.
“Saluran irigasi dan drainase yang ada tidak dapat menampung debit air, ” katanya.
Upaya penanganan darurat dilakukan oleh Tim OP Irigasi, Tim Pemeliharaan Drainase, Tim Teknis Bidang SDA dan Tim UPT Wilayah 1 dengan menutup pintu air Wanganaji HM.0 sudah dilakukan sebelum terjadi hujan deras.
“Kita juga membuat tanggul agar air tidak masuk ke pemukiman dan melakukan upaya normalisasi saluran drainase,” pungkasnya. (gus)