MAGELANGEKSPRES.TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten Temanggung menyiapkan anggaran sebanyak kurang lebih Rp1,9 miliar untuk penanganan pasca terjadinya bencana alam di wilayah Kabupaten Temanggung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei menjelaskan, anggaran sebanyak itu berasal dari APBD yang masuk dalam belanja tidak tetap (BTT). Anggaran ini akan digunakan untuk penanganan pasca bencana alam.
“Seperti tanah longsor, banjir dan bencana alam lainnya,” terang Dwi, Jumat (9/4).
Dirincikan, anggaran ini akan digunakan untuk penanganan pasca bencana banjir di Kecamatan Parakan maupun kejadian banjir yang terjadi di Desa Dangkel Kecamatan Parakan maupun kejadian-kejadian lainnya.
Namun demikian lanjutnya, anggaran tersebut tidak hanya akan dihabiskan untuk penanganan pasca bencana di lokasi itu saja, sebab anggaran ini akan digunakan hingga bulan Desember akhir tahun 2021.
Baca Juga
Buka Bersama Dianjurkan di Rumah Masing-masing
“Tentunya Rp1,9 miliar ini tidak kami habiskan semua, karena untuk anggaran sampai Desember nanti,” terangnya.
Penyerapan anggaran yang terkait dengan bencana sampai saat ini kurang lebih hampir Rp1,2 miliar. Satu untuk pembangunan di Parakan, pembangunan Kali Brangkongan, di Pinggit Kecamatan Pringsurat, Ngadirejo, pembangunan di Kecamatan Tretep.
“Itu ada kejadian-kejadian banjir dan sekarang baru kita gambar, kita hitung betul alokasi dari 5 titik itu sekitar Rp1,2 miliar,” jelas Dwi.
Menurutnya, anggaran ini akan digunakan untuk membangun talud maupun irigasi-irigasi yang rusak karena banjir maupun tanah longsor.
Sedangkan untuk bantuan terhadap korban sendiri lanjut Dwi, Bupati M Al Khadziq dan sekda langsung memberikan bantuan ke korban baik itu berupa sarana prasarana kebutuhan pokok dan sarana prasarana bahan bangunan itu dana kedaruratan logistik.
Dwi menambahkan, penyebab terjadinya bencana lam berupa banjir di beberapa titik di Kabupaten Temanggung yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini, kecuali curah hujan cukup tinggi seperti di Dangkel Parakan maupun di Srimpi Temanggung, kecuali itu memang banyak drainasi yang memang volumenya tidak muat, ada beberapa drainase sudah banyak sedimen atau endapan.
“Sebab musabab terjadinya bencana alam ini memang karena beberapa faktor, dan untuk faktor seperti sedimentasi serta saluran irigasi ni sudah diantisipasi PU. Kalau kami fungsinya kedaruratan,” tandasnya. (set)