TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Meski harga jual cabai saat ini sedang naik daun, namun tidak semua petani cabai bisa menikmatinya. Hal itu karena pada saat tanam bulan Juli lalu, cuaca tidak mendukung.
Sarwoto salah satu petani cabai di Kecamatan Tlogomulyo menuturkan, tidak banyak petani cabai yang panen pada bulan Desember seperti ini, karena cabai yang dipanen pada bulan Desember ini ditanam pada bulan Juli lalu.
Padahal pada bulan Juli lalu, sudah memasuki musim kemarau, sehingga curah hujan saat itu sedikit. Kondisi ini sangat mempengaruhi tanaman pada saat itu.
“Memang tahun ini kemarau basah, masih banyak hujan, hanya saja bulan Juli hujan tidak sesering bulan Agustus,” jelasnya.
Sehingga katanya saat masa perutmbuhan, tidak sedikit tanaman cabai yang mati, dan kemudian masuk bulan Agustus curah hujan cukup tinggi. Kondisi ini juga tidak terlalu bagus bagi tanaman cabai.
“Tanaman cabai yang bertahan dihantam dengan curah hujan yang tinggi, banyak yang kemudian mati karena busuk batang dan akar,” tuturnya.
Ia menuturkan, tanaman cabai yang tahan hidup memang cukup bagus, hanya saja produksinya tidak bisa maksimal, sehingga membuat panen cabai saat ini menurun.
Menurutnya, jika pada saat cuaca mendukung, dalam 5.000 tanaman cabai bisa mencapai 200 kilogram sekali panen. Namun saat ini paling banyak hanya 40 kilogram saja.
“Cabai itu kan panenya tidak hanya sekali, melainkan bertahap, saat panen rayanya saat ini paling banyak hanya 40 kilogram saja,” ujarnya.
Dengan harga jual saat ini antara Rp50.000 hingga Rp55.000 per kilogram untuk cabai sret (setan) merah, petani masih mendapatkan untung meskipun tidak terlalu banyak.
“Beruntung harganya mahal, kalau harganya hancur seperti panen sebelumnya, sudah bisa dipastikan petani akan merugi lebih banyak,” ujarnya.
Susanto petani lainnya juga menuturkan hal yang sama. Tingginya harga jual cabai saat ini lantaran, tidak banyak petani cabai di Temanggung yang panen raya.
Selain karena cuaca katanya, pada bulan Juni, Juli hingga September lalu, mayoritas petani di Temanggung masih mengolah tembakau, sehingga sawah dan ladang juga banyak yang masih ditanami tembakau.
“Pasokan dari petani sedikit, sudah wajar saja kalau harga jualnya juga mahal,” tuturnya.
Apalagi lanjutnya, sebentar lagi perayaan Natal dan Tahun Baru, setidaknya ada peningkatan pembelian dari konsumen.
“Beruntung bagi petani yang punya cabai saat ini, harga bagus meskipun panennya tidak maksimal,”tuturnya.(set)