MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG – Rencana sejumlah pengusaha di Jalan Pemuda (Pecinan) Kota Magelang membuat lampu hias di pohon-pohon peneduh kawasan itu mendapat tanggapan positif Pemkot Magelang. Diharapkan, desain lampu hias ini akan menambah daya tarik masyarakat ke kawasan Pecinan, yang sejauh ini terkesan sepi saat malam hari.
“Program penambahan lampu hias dekoratif ini mendukung program Magelang Cantik (Citylight Kota Magelang). Jadi sudah menjadi kewajiban pemerintah memberikan dukungan positif,” kata Kabid Pengelolaan PJU Pertamanan dan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang, Yetty Setiyaningsih, Jumat (4/6).
Ia berharap agar para pengusaha bisa memaksimalkan koordinasi dengan DLH terkait desainnya. Kemudian, masalah penganggaran tagihan meter bisa dilakukan swadaya para pengusaha kawasan Pecinan.
“Meterannya kami sarankan yang khusus, sehingga bisa mendukung program efisiensi anggaran PJU Pemkot Magelang,” jelasnya.
Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz menambahkan, perlu strategi serius agar kawasan Pecinan berjaya kembali seperti empat dekade lalu. Menurutnya, selain memperindah pemandangan dengan penambahan lampu hias, dibutuhkan modernisasi transportasi di Kota Magelang.
“Saya melihat transportasi di Magelang ini masih sama ketika tahun 1991 lalu. Jadi yang dibutuhkan di sini adanya modernisasi transportasi supaya Pecinan ramai kembali,” tuturnya.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Magelang, Slamet Santoso mengaku berencana untuk menambah lampu hias di pohon peneduh kawasan Pecinan. Selain itu, pihaknya juga akan menambah jam operasional toko-toko hingga pukul 21.00 WIB.
“Harapannya Pecinan kembali gemerlap. Ditambah dalam waktu dekat, pohon-pohon peneduh akan diberi lampu hias, supaya kesannya kalau malam tidak sepi, tidak sunyi. Nanti jam operasional toko juga ditambah sampai jam 21.00 WIB,” ujarnya.
Berbagai rencana itu, lanjut Slamet, tujuannya untuk meramaikan kembali Pecinan. Apalagi adanya 500 perusahaan baik yang besar maupun kecil, ditambah ribuan karyawan di kawasan Pecinan diyakini mampu menjadi pompa keramaian suasana Jalan Pemuda seperti 4 dekade lalu.
“Usaha kami adalah mengembalikan kejayaan Pecinan seperti era 70-80an silam di mana Pecinan menjadi ibukotanya masyarakat eks-Karesidenan Kedu,” pungkasnya. (wid)