PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM – Gelombang air laut di sekitar objek wisata Pantai Dewaruci Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo mengalami pasang pada Kamis (11/8) siang. Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian itu karena pantai dalam kondisi sepi pengunjung, tetapi sejumlah saung atau tempat berteduh mengalami kerusakan akibat terjangan ombak.
Petugas Pos Angkatan Laut di Pantai Desa Jatimalang, Amat Bahri, menyebut perairan selatan Jawa, termasuk Kabupaten Purworejo, mengalami kenaikan gelombang air sejak pagi hingga siang, berkisar antara 6 hingga 9 meter. Warga sekitar yang mengetahui fenomena itu pun langsung memindahkan seluruh saung ke tempat yang lebih aman sebagai langkah antisipasi adanya gelombang tinggi susulan.
“Hasil pantauan pos AL Jatimalang pada Kamis pagi menjelang siang, di pantai Desa Jatikontal sempat naik ke daratan hingga sampai ke jalan dan di Pantai Jatimalang ini sampai ke warung atau saung yang ada di tepi pantai. Bahkan saung-saung yang ada di pantai Jatimalang ikut naik, tapi tidak rusak,” sebutnya.
Menurutnya, sesuai informasi perkiraan cuaca dari BMKG, ombak tinggi di sepanjang pantai selatan Jawa masih akan terjadi dalam waktu 24 jam. Bahkan hingga Jumat (13/8). Namun demikian, dirinya berharap ombak tidak terjadi terlalu tinggi hingga sampai ke warung dan merusak barang-barang yang ada di tepi pantai.
“Anggota Pos pantau Angkatan Laut bersama Tim SAR Desa Jatimalang telah mengantisipasi dengan melakukan patroli di sepanjang pesisir pantai selatan Purworejo, utamanya di wilayah pantai Desa Jatimalang,” ujarnya.
Atas fenonomena itu, pihaknya menghimbau kepada warga yang hendak berkunjung ke objek wisata pantai Dewaruci Desa Jatimalang dapat menundanya.
“Masih belum memungkinkan untuk dikunjungi berwisata. Apalagi ini masih PPKM,” ungkapnya.
Anggota Tim SAR Desa Jatimalang, Rusbiyanto, menjelaskan bahwa sudah sejak tiga hari ini nelayan di Desa Jatimalang menghentikan aktivitas di tepi pantai. Guna mengisi kekosongan waktu dan menunggu sampai kondisi ombak normal kembali, warga dan nelayan beralih ke aktivitas lain.
“Karena ombak sedang tinggi nelayan libur melaut. Mereka beralih kegiatan lain, ada yang berkebun atau mengerjakan lahan pertanian, ada yang beraktivitas di tambak udang dan kegiatan lain,” jelasnya.
Kendati dalam kondisi sepi lantaran masih PPKM, petugas Pos pantau Angkatan Laut dan TIM SAR Desa Jatimalang mengaku akan terus melakukan pemantauan. Terlebih, masih ada satu atau dua orang yang berkunjung di kawasan pantai meskipun hanya bertujuan untuk membeli kuliner.
“Ya kami berharap ada perhatian dari sejumlah pihak terkait, utamanya dalam memberikan tambahan fasilitas dan peralatan yang dilakukan teman-teman Tim SAR, meski objek wisata masih tutup, pantauan masih terus dilakukan,” tandasnya. (top)