MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO– Kurang lebih 800 ribu wisatawan nusantara berkunjung ke Wonosobo selama tahun 2021. Jumlah tersebut dihimpun dari seluruh objek wisata yang dikelola oleh Pemkab Wonosobo, meliputi Kawasan Dieng, Telaga Menjer, Waduk Wadaslintang, Kalianget dan Mangli.
“Data terakhir bulan Oktober mencapai 711.595 wisatawan nusantara, sehingga sampai akhir tahun kita perkirakan mencapai 800 ribu lebih, karena proses perhitungan masih dilakukan,” ungkap Kepala Disparbud Wonosobo, Agus Wibowo, kemarin.
Obejk wisata Telaga Menjer jumlah wisatawan, 17 ribu lebih, Dieng sebanyak 226 ribu lebih, dan Mangli sebanyak 15 ribu. Sedangkan Kalianget tidak ada pemasukan karena ditutup sejak awal tahun.
Selama dua bulan di tahun 2021, objek wisata di Kabupaten Wonosobo tutup total dan tidak ada kunjungan sama sekali. Yaitu bulan Juli dan Agustus, saat covid 19 sedang dalam puncak.
“Ada rentang sektiar dua bulan lebih, pada akhir Juni hingga Agustus, dan wisatawan kembali datang pada bulan September,” katanya.
Pihaknya memang tidak memprioritaskan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2021. Hal tersebut lantaran masih pandemi covid 19, sehingga lebih banyak melakukan upaya penyesuian dengan protokol kesehatan.
“Untuk pengaturan lokasi wisata menyesuikan regulasi yang ada, baik itu regulasi dari pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah,” ucapnya.
Diakui mantan direktur PT Tambi itu, Wonosobo tetap membuka kawasan wisata, namun dengan pembatasan. Hal ini untuk menghindari kerumunan, sejumlah upaya monitoring juga dilakukan oleh satgas di kawasan objek wisata.
“Kita tidak ingin ada cluster baru, sehingga upaya ketat tetap dilakukan. Bahkan beberapa kali kita gelar pemeriksaan tes atigen di objek wisata, menyasar pengunjung secara acak,” terangnya.
Selain itu, upaya kreatif juga dilakukan objek wisata di Kabupaten Wonosobo, dengan tetap melakukan promosi secara online, dan menawarkan kawasan Dieng Lima untuk menghindari kerumunan di satu titik.
“Jadi bukan hanya pengunjung, tahun 2021 memang tahun tantangan untuk kreatif bagi para pelaku dan pemkab,” pungkasnya. (gus)