MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG – Destinasi wisata Kebun Raya Gunung Tidar Kota Magelang ditutup kembali untuk sementara waktu. Hal ini guna mencegah penyebaran Covid-19 yang dalam beberapa waktu terakhir terus meningkat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang, OT Rostrianto mengatakan, penutupan wisata religi dan alam itu dimulai pada Sabtu (19/6) sampai batas waktu yang belum ditentukan. Hal ini berdasarkan surat edaran (SE) Wali Kota Magelang tentang perpanjangan PPKM Berbasis Mikro dan mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan untuk pengendalian penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Magelang.
“Setelah menerima SE tertanggal 15 Juni itu kami langsung mengadakan koordinasi. Kami patuhi SE itu dengan menutup wisata Gunung Tidar, karena tercantum di SE bahwa, destinasi wisata (alam, budaya, buatan, dan religi) ditutup sampai dengan adanya perbaikan status pada risiko epidemiologi,” ujarnya, Jumat (18/6).
Bapak yang akrab disapa Otros ini menuturkan, pihaknya mendukung penutupan ini dalam rangka mencegah agar Covid-19 tidak semakin menyebar. Terlebih kasus sedang tinggi-tingginya dan dikhawatirkan virus Corona varian India masuk ke wilayah Magelang.
“Untuk itu kami langsung menindaklanjuti SE tersebut dengan menutup objek wisata yang menjadi salah satu andalan Kota Magelang. Kits tutup sementara sampai ada edaran baru,” katanya.
Kebun Raya Gunung Tidar ini pernah juga ditutup untuk kunjungan wisata cukup lama sebelum akhirnya dibuka kembali. Sejak dibuka itu tingkat kunjungan wisatawan cukup banyak meski tidak seperti di kondisi normal sebelum masa pandemi Covid-19.
Otros menyebutkan, sampai bulan Mei 2021 lalu, kunjungan wisatawan ke Gunung Tidar sekitar 422 orang per hari. Mayoritas pengunjung berasal dari luar daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, dan juga Jawa Tengah.
“Lokal Magelang juga tentunya ada. Tapi yang banyak itu pengunjung dari wilayah Jawa Timur. Dibanding sebelum pandemi, tingkat kunjungan memang kalah banyak,” jelasnya.
Ia mengaku, selama beberapa bulan dibuka, pihaknya senantiasa menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada pengunjung. Hal ini agar dipastikan tidak terjadi klaster Gunung Tidar dan sejauh ini tidak muncul klaster tersebut.
“Kami tentu berharap kondisi dapat kembali normal, kasus Covid-19 turun lagi, sehingga Gunung Tidar bisa buka kembali. Untuk sementara bersabar dulu sampai kasus Covid-19 benar-benar terkendali,” ungkapnya. (wid)