TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Tak hanya dikenal sebagai wilayah penghasil komoditas tembakau dan kopi berkualitas saja, Kabupaten Temanggung sejauh ini juga diklaim sebagai salah satu daerah yang memiliki segudang adat, tradisi, seni dan kebudayaan.
Berbicara masalah seni dan budaya lokal, hampir seluruh desa di Temanggung memiliki kesenian khasnya masing-masing. Banyak dari jenis kesenian yang sudah tak asing di telinga masyarakat. Sebut saja Kuda Lumping atau Jathilan, Sorengan, Topeng Ireng, Bangilun, Cengklungan, Warokan, Kethoprak, Kubro Siswo atau Dayakan, hingga Reog.
Namun, ada satu kesenian yang sejatinya merupakan khasanah asli Kabupaten Temanggung. Namanya Minak Koncer. Meski terkesan asing bagi sebagian kalangan, akan tetapi eksistensi kelompok kesenian yang satu ini nyatanya masih masih banyak tersebar di beberapa wilayah kecamatan seperti Kaloran dan Kranggan.
Menurut Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung, Hanung Widanur, Minak Koncer sendiri bisa dibilang sebagai sebuah seni tari prajuritan yang nyaris mirip dengan tari Sorengan.
Hanya saja, terdapat beberapa pengembangan dan kreasi sehingga memiliki perbedaan yang menjadikannya seni tari khas. Selain pakaian para penari lengkap dengan kacamata hitamnya, suara peluit, formasi dan gerakan dari Minak Koncer menjadikan seni yang satu ini terbilang lain daripada yang lain.
“Ya kalau Minak Koncer ini mirip seperti Sorengan. Sebuah seni tarian bertemakan keprajuritan yang menceritakan sebuah aksi heroisme atau kepahlawanan sebagai wujud rasa cinta terhadap tanah air. Hanya saja dikembangkan serta dikreasikan sedemikian rupa hingga tetao memiliki identitas khas tersendiri,” jelasnya.
Menurutnya, Kabupaten Temanggung sejatinya memiliki segudang jenis dan rupa seni kebudayaan yang harus terus dilestarikan. Pasalnya, selain menjadi kekayaan masyarakat, seni adalah sebuah identitas suatu daerah yang sangat melekat erat dengan tradisi dan sejarah masyarakat setempat.
“Kami secara rutin memberikan wadah pementasan bagi berbagai jenia kelompok kesenian yang terdapat di Kabupaten Temanggung. Tujuannya semata-mata agar eksistensinya terus dapat dilestarikan secara turun-temurun sebagai sebuah kekayaan daerah,” pungkasnya. (riz)