WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM – Kabupaten Wonosobo merupakan daerah pegunungan yang rawan akan bencana alam. Memasuki musim penghujan seluruh masyarakat diminta waspada dan siaga terhadap ancaman tanah longsor.
“Sudah mulai memasuki musim penghujan, waspadai longsor, kepada pihak terkait, utamanya BPBD, camat, kalur kades, untuk ingatkan warga yang bermukim di lereng perbukitan atau kontur curam untuk lakukan deteksi dini,” ungkap Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat saat kunjungi korban bencana alam longsor di Desa Mergosari dan kebakaran yang menimpa beberapa toko/kios di Pasar Sukoharjo.
Menurutnya, bahwa Kabupaten Wonosobo merupakan daerah pegunungan yang rawan akan bencana, terutama bencana tanah longsor. Oleh karena itu dihimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Wonosobo untuk selalu waspada dan siaga terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam. Apalagi sekarang musim hujan, kondisi ini berpotensi terjadinya bencana alam, terutama tanah longsor.
“Tidak perlu panik, tapi waspada, bangun mitigasi bencana dan sosialisasi secara berkelanjutan,” pintanya.
Masyarakat juga dihimbau untuk selalu waspada dan teliti terkait penggunaan listrik dan ketika menyalakan kompor maupun tungku karena itu bisa menyebabkan kebakaran. Pasalnya kasus kebakaran menjadi kasus terbanyak sejak awal tahun 2021.
“Masyarakat untuk selalu waspada dalam penggunaan listrik maupun ketika menyalakan kompor atau tungku, kebakaran ini tidak mengenal musim, musibah tidak ada yang tahu kapan datangnya, tetapi kita sebisa mungkin untuk selalu berusaha mengantisipasi,” ujarnya.
Selain mengunjungi para korban bencana longsor dan kebakaran untuk memberikan support, pada kesempatan itu Bupati didampingi Kalakhar BPBD Wonosobo dan Camat dan Kapolsek Sukoharjo serta PMI Wonosobo juga menyerahkan bantuan sembako dan seng untuk meringankan beban para korban.
Sementara itu, Kalakhar BPBD Wonosobo Bambang Triyono mengatakan, pihaknya secara periodik menyampaikan update kondisi cuaca dan mematuhi sejumlah alat EWS yang dipasang oleh pemkab beberapa waktu lalu.
“Deteksi dini akan kita lakukan dengan mengajak warga melihat lingkungan sekitar tempat tinggal,” katanya.
Sedangkan untuk pemerintahan kecamatan, kade kalur, pihaknya akan memberikan informasi terkait kondisi cuaca secara up to date dengan harapan bisa diteruskan kepada warga di wilayah masing-masing.
“Kita akan perkuat koordinasi dengan relawan bencana untuk sosialisasi dan mitigasi serta pantauan EWS jelang musim hujan ini. Di sisi lain kita juga minta warga untuk aktif memantau dan membersihkan saluran drainase, untuk melancarkan air hujan di pemukiman,” pungkasnya. (gus)