MAGELANGEKSPRES.ID, WONOSOBO – Pasar Induk Wonosobo akan dilaunching pada awal bulan Februari 2021. Namun Komisi C DPRD bidang infrastruktur menilai masih banyak pekerjaan yang harus dirapikan. Pemerintah tidak perlu terburu-buru melakukan peresmian.
“Jangan terburu-buru melakukan peresmian, nanti malah jadi tidak berkualitas. Dari hasil sidak kami melihat pasar sudah bagus, tapi perlu banyak pembenahan, banyak yang belum rapi,” ungkap Ketua Komisi C DPRD Wonosobo, Wahyu Lembusuro Nugroho, kemarin .
Menurutnya, dari monitoring yang dilakukan di lokasi pembangunan pasar, secara keseluruhan pasar memang sudah jadi. Untuk pintu masuk juga sudah cukup representatif, namun masih ada beberapa space atau ruang yang memancing tumbuhnya ruko liar di dalam pasar.
“Jalan masuk sudah cukup bagus, itu dipertahankan. Tapi yang perlu diantisipasi masih ada space atau ruang yang berpotensi menjadi ruko liar untuk. Jangan sampai nanti semrawut lagi,” tandasnya.
Wahyu juga mengingatkan soal pembagian kios di dalam pasar, lantaran dari hasil informasi yang ia terima, jumlah kios atau ada tidak sesuai dengan jumlah yang dulu, maka harus dibahas penataannya lebih baik.
“Jangan sampai ada yang merasa disingkirkan dan didiskriminasi. Perlu ada penataan yang secara terbuka,” pintanya.
Terpisah, Sekretaris Daerah Wonosobo One Andang Wardoyo saat dikonfirmasi, Senin (18/1) mengemukakan, peresmian gedung Pasar Induk Wonosobo rencananya bakal dilakukan pada bulan depan. Hal ini menyusul finishing gedung pasar yang telah diselesaikan. Namun untuk perpindahan pedagang belum bisa dilakukan.
Baca Juga
Hormati PPKM, DPRD Kota Magelang Batalkan Rencana Kunker
“Rencananya dijadwalkan masih di awal bulan Februari. Tapi kita belum bisa pastikan hari dan tanggalnya,” ucapnya.
Dirinya menyebut jika Januari ini sebenarnya proses pembangunan telah selesai dilakukan. Hanya saja, pemkab harus menunggu terlebih dahulu checking akhir dari Manajemen Konstruksi (MK). Kemudian melaporkan hasil, apakah pembangunan ini benar-benar rampung atau tidak.
“Makanya kita masih butuh waktu satu bulan, untuk menunggu hasil itu terlebih dahulu. Kalau memang sudah klir, baru kita resmikan,” jelasnya.
Namun, meski bulan depan ini bakal diresmikan. Para pedagang belum bisa menempati pasar yang baru. Pasalnya, proses penempatan pedagang belum selesai. Sehingga hal ini masih akan menunggu pembagian penempatan selesai dilakukan.
“Kita harus berhati-hati dalam menentukan kebijakan ini. Soal penempatan pedagang adalah soal yang rumit dan kompleks. Potensi gesekan antar pedagang ini besar,” jelasnya.
Terlebih, pihaknya juga masih akan melakukan rehab gedung Pasar Induk sebelah Timur. Sehingga proses perpindahan pedagang masih belum bisa dilakukan. Hal itu dilakukan Pemkab untuk mengatasi jika ada pedagang pasar yang belum terfasilitasi di gedung sebelah barat. Kelak tidak ada lagi pedagang yang berjualan di luar gedung pasar.
“Menunggu rehab tahun ini dilakukan. Anggarannya akan kita diambilkan dari APBD sebesar Rp 5 miliar. Kalau ini sudah benar-benar ditata, pedagang harus masuk semua. Tidak boleh ada yang di emperan lagi. Jalan dan trotoar harus steril dari pedagang,” pungkasnya. (gus)