KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Pemkot Magelang belum memberikan lampu hijau untuk penyelenggaraan konser dan pesta pernikahan. Sebelumnya, pemerintah pusat telah memperbolehkan kegiatan-kegiatan besar seiring dengan mulai melandainya kasus Covid-19 di Indonesia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Joko Budiyono mengatakan, pihaknya masih hati-hati memberikan izin kegiatan besar. Terlebih wilayah ini masih menjalankan PPKM Level 3.
“Sesuai Inmendagri No 43 tahun 2021 maka konser sejauh ini belum diizinkan. Adapun resepsi pernikahan yang semula hanya 10 orang sekarang boleh 50 orang dengan protokol kesehatan secara ketat,” kata Joko yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang itu kepada wartawan, Rabu (29/9).
Joko menegaskan bahwa kegiatan besar harus mengantongi izin dari Satgas Covid-19. Ia pun meminta agar konser musik dan pertunjukan seni budaya dioptimalkan lewat daring saja.
“Konser boleh, wayang kulit juga kemarin boleh. Tapi wajib virtual. Termasuk kegiatan olahraga Liga 3 besok Oktober di Stadion Moch Soebroto boleh asalkan tanpa penonton,” ujarnya.
Joko beranggapan, adanya konser, festival seni budaya, dan kegiatan olahraga terbuka dapat memicu kerumunan. Meskipun sudah dibatasi 50 persen, namun akan sulit menertibkannya.
“Kita tidak mungkin mengorbankan kondisi yang sudah melandai ini. Jadi saya harap masyarakat tetap bersabar, jangan sampai ada gelombang ketiga, dengan cara menerapkan protokol kesehatan lebih ketat lagi,” tandasnya.
Saat ini, Satgas Covid-19 Kota Magelang masih fokus dalam memberlakukan simulasi pembukaan tempat wisata dan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Pada saat Kota Magelang turun level menjadi level 2, maka tempat wisata bisa dibuka untuk umum.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Kustomo menjelaskan, seluruh sekolah kini telah menerapkan PTM terbatas. Jumlah itu terdiri dari 23 SMP/MTs baik negeri maupun swasta, 77 SD/MI, dan 106 PAUD.
“PTM terbatas ini sebenarnya hanya sebentar di sekolah. Untuk itu, biar siswa nggak berkumpul, saya mengimbau supaya orangtua masing-masing yang antar jemput dan jangan sampai terlambat,” katanya.
Selama ini, pihaknya juga menggelar uji petik di semua sekolah dengan mengambil sampel tes swab antigen. Jika ada yang positif, PTM di sekolah tersebut akan dihentikan sementara.
“Kalau ada yang positif, PTM di sekolah yang bersangkutan akan dievaluasi dan ditutup sementara. Kalau sudah, baru dibuka PTM terbatas lagi,” pungkasnya. (wid)