MAGELANGEKSPRES.ID, KABUPATEN MAGELANG – Klinik Fertilitas Indonesia Amalia 3 Muntilan diresmikan Bupati Magelang Zaenal Arifin, baru-baru ini. Klinik tersebut diharapkan bisa membantu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai problem infertilitas atau gangguan kesuburan.
Atas hal tersebut, masyarakat Magelang, khususnya di daerah Muntilan, kini tidak perlu pergi jauh untuk melakukan program kehamilan seperti inseminasi buatan.
Selain tindakan inseminasi buatan atau IUI di Klinik Fertilitas Indonesia Klinik Utama Amalia 3 Muntilan juga bisa melakukan pemeriksaan analisa sperma dan tentunya konsultasi program kehamilan.
Salah satu dari program kehamilan adalah Inseminasi buatan. Inseminasi buatan atau Intrauterine Insemination (IUI) merupakan program kehamilan dengan metode mendekatkan sperma (yang sudah melalui proses washing sperm) dengan sel telur secara natural di dalam rahim. Tujuannya untuk meningkatkan jumlah sperma yang berhasil sampai di tuba falopi. Dengan begitu, metode ini diharapkan mampu meningkatkan kesempatan sel telur untuk dibuahi sperma.
“Tujuan kami bergabung dengan morula adalah sebagai bagian dari inovasi klinik untuk memberikan layanan fertilitas dengan kualitas terbaik,” kata salah satu dokter di klinik tersebut, dr. Prakoso Adhi W, Sp.OG.
Klinik Fertilitas Indonesia saat ini sudah memiliki 100 cabang, termasuk Klinik Utama Amalia 3 Muntilan. Klinik Fertilitas Indonesia selain berdiri di Muntilan, ada di kota besar lainnya seperti Palembang, Solo, Sragen, Jakarta, Serang, Lampung, Samarinda dan kota-kota lainnya. Akan segera menyusul di kota-kota besar lain yang ada di Indonesia.
“Seluruh cabang Klinik Fertilitas Indonesia termasuk Klinik Utama Amalia 3 Muntilan didukung penuh Klinik Fertilitas Indonesia dalam hal kompetensi tenaga kesehatan dan juga segi pemasarannya. Tujuan kami mendirikan Klinik Fertilitas Indonesia di Klinik Utama Amalia 3 Muntilan untuk membantu pasangan suami istri di Muntilan dan sekitarnya yang kesulitan mendapatkan buah hati. Harapan kami dengan hadirnya kami di Klinik Utama Amalia 3 Muntilan, masyarakat Muntilan tidak perlu ke luar kota untuk mendapatkan layanan program kehamilan,” ujar Head of Klinik Fertilitas Indonesia, Kemal Pasha Siagian.
dr. Prakoso Adhi W, Sp.OG menambahkan ikhtiar dan berdoa adalah kunci utama. Mengetahui problem fertilitas lebih dini, mengupayakan penanganan yang optimal dan mempercayakan kepada ahlinya adalah kata lain dari Ikhtiar.
“Menyerahkan semuanya kepada yang Maha Kuasa adalah bentuk doa yang terbaik,” tandasnya.
Dengan hadirnya KFI di Muntilan pihaknya berusaha untuk dapat memberikan jawaban bagi semua pasangan suami istri yang sedang berusaha mendapatkan kehamilan di area Magelang dan sekitarnya.
Selain acara peresmian Klinik Fertilias Indonesia di Klinik Utama Amalia 3, ada juga acara seminar awam yang dilaksanakan secara offline dengan narasumber dr. Prakoso Adhi W, Sp.OG. Temanya Problematika Seputar Kesuburan dan Program Hamil.
Sementara itu Bupati Magelang Zaenal Arifin menjelaskan kasus infertilitas atau gangguan kesuburan di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 4 juta kasus. Ketidakmampuan untuk hamil setelah lebih dari 1 tahun menikah, menjadi salah satu indikasi infertilitas yang perlu segera mendapatkan penanganan medis secara komprehensif.
“Menurut penelitian terbaru, infertilitas diakibatkan oleh banyak faktor yang berasal dari faktor pasangan pria maupun pasangan wanita, dimana pria memiliki andil sebesar 35 persen dari total kasus infertilitas dan sebesar 65 persen disebabkan oleh faktor dari pasangan wanita,” jelas Zaenal. (rls)