PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo turun tangan atasi polemik yang terjadi di Puskesmas Cangkrep. Polemik tersebut mencuat di media setelah sejumlah pegawai Puskesmas mengadu ke DPRD Kabupaten Purworejo
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, dr Sudarmi saat dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (27/8) mengatakan bahwa sebenarnya permasalahan yang terjadi di UPT Puskesmas Cangkrep tersebut merupakan permasalahan di internal Puskesmas
“Namun demikian, Dinas Kesehatan sudah membina pimpinan dan nakes Puskesmas Cangkrep, bahkan sudah kita fasilitasi untuk menghadap Pak Sekda,” katanya.
Lebih lanjut, Sudarmi menjelaskan, terkait dengan insentif, uang tersebut langsung masuk ke rekening masing-masing nakes. “Dinas Kesehatan juga mengecek laporan keuangan di Puskesmas Cangkrep dan menurut kami sudah sesuai tidak ada manipulasi data,” jelasnya.
Untuk keterbukaan informasi sendiri, diungkapkanya, bahwa dinas kesehatan juga selalu terbuka bagi para nakes untuk melihat pembukuan keuangan yang turun ke Puskesmas. “Kami selalu terbuka silakan kalau mau cek keuangan yang dikeluarkan untuk puskesmas,” ungkapnya.
Sudarmi berharap, semoga pimpinan dan para nakes di Puskesmas Cangkrep bisa saling menjaga diri untuk menjaga nama baik UPT Puskesmas Cangkrep. “Mudah-mudahan permasalahan yang ada di Puskesmas Cangkrep itu segera ditemukan titik tengah dan ada kenyamanan bagi para pegawai yang bekerja di sana,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, merasa tidak nyaman dengan perilaku pimpinannya, sejumlah pegawai UPT Puskesmas Cangkrep, Purworejo, mengadu ke DPRD Purworejo, Kamis (28/8). Kedatangan mereka ditrima langsung oleh Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setyabudi, Komisi 4 DPRD dan sejumlah anggota DPRD lain.
Perwakilan pegawai Puskesmas yang datang ke DPRD Purworejo itu di antaranya Rusmiyatun, Junet sebagai pelaksana gizi, Sribudi Ningsih dan Widaryanti sebagai bidan pelaksana di UPT Puskesmas Cangkrep.
Sribudi Ningsih mengatakan, kedatangan mereka ke DPRD guna menyampaikan aspirasi dan gendu-gendu roso, yaitu menyampaikan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh para pegawai Puskesmas dikarenakan adanya kesenjangan antara pimpinan dan pegawai, selain itu juga ada ancaman perpindahan pegawai dengan unsur suka tidak suka yang dilakukan oleh pimpinan Puskesmas. Tak hanya itu, pegawai merasa kurangnya ada keterbukaan terkait JKN di puskesmas itu selama ada pimpinan baru itu. (luk)