BEKASI, MAGELANGEKSPRES.COM – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan pemeriksaan sementara terhadap insiden kecelakaan truk Pertamina maut di Cibubur.
Truk Pertamina tersebut terlibat kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 18 Juli 2022 pukul 15.55 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut sebanyak 10 orang meninggal dunia.
Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap truk tangki Pertamina tersebut.
Pemeriksaan terkait sistem pengereman yang sebelumnya diduga menjadi pemicu kecelakaan.
“Saya langsung memeriksa sistem pengremannya, sesuai dengan penjelasan pengemudi apa saja yang kemarin diduga menjadi penyebab,” kata Ahmad Wildan saat dikonfirmasi, Rabu 20 Juli 2022.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, sistem pengereman truk tangki Pertamina tersebut dalam kondisi baik dan tidak ada kerusakan.
“Sebenarnya gak ada masalah, cuma ada beberapa hal menyebabkan, tapi belum bisa saya sampaikan,” ungkapnya.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, KNKT nantinya akan memanggil pihak montir untuk memastikan pengereman karena sebelumnya tidak ditemukan adanya kerusakan.
Meski tidak ditemukan adanya kerusakan pada sistem pengereman, KNKT harus tetap melakukan pengujian kembali terhadap truk tersebut.
“Kami rencananya akan mencari bengkel tertentu, akan kami lakukan uji hipotesa saya betul apa tidak,” jelasnya.
Selain itu KNKT masih belum dapat memastikan kapan hasil pengujian ulang dapat keluar, hal tersebut dikarenakan pihaknya harus mendatangkan alatnya terlebih dahulu.
Sebelumnya Polda Metro Jaya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan truk tangki Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman menjelaskan, adanya lampu merah di simpang Citra Grand Cibubur CBD merupakan hal yang tidak laik.
Ia mengungkapkan bahwa kontur di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat pada titik persimpangan CBD tersebut memiliki kemiringan yang sangat berbahaya.
Menurut informasi yang fin.co.id dapatkan, kontur jalan sebelum simpang Cibubur CBD memiliki turunan sepanjang kurang lebih 100 meter dan memiliki kemiringan mencapai 30 derajat.
“Tentunya dengan kemiringan ini pengemudi khususnya kendaraan barang alat berat, nah ini kita akan mengusulkan juga untuk membuat rambu mengurangi kecepatan,” kata Kombes Pol Latif Usman saat ditemui di lokasi kecelakaan, Selasa 19 Juli 2022.
Melihat dari kondisi kemiringan tersebut, jalur turunan sebelum simpang Cibubur CBD sangat tidak laik dipasang traffic light atau lampu merah karena cukup curam dan berbahaya.
“Ya kalau dilihat dari kasat mata tidak laik, jadi makanya akan kita evaluasi, karena maksud kami dari pihak kepolisian ada data, penyebabnya apa sehingga menjadi kecelekaan,” ucapnya.
Untuk mengimbau para pengendara, nantinya pihak kepolisian akan mengusulkan membuat rambu imbauan kepada para pengendara sebelum turunan simpang CBD.
“Kita akan mengusulkan juga untuk membuat rambu mengurangi kecepatan, sekarang belum ada nanti akan kita tambahkan,” ungkapnya. Tuahta Simanjuntak. (sumber:fin)