MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Temanggung belum menunjukan adanya kenaikan, meskipun sudah semakin mendekati bulan Ramadan.
Nana salah satu pedagang ayam potong di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung menuturkan, biasanya pada kondisi normal, dua pekan menjalang Ramadan kebutuhan akan daging ayam potong mulai meningkat.
Karena menurutnya, saat kondisi normal, sebelum pandemi COVID-19 terjadi, waktu dua pekan menjalang Ramadan masyarakat di Temanggung banyak yang menggelar tradisional nyadran, sehingga daging ayam potong mengalami peningkatan permintaan.
“Dua tahun lalu saat masih normal selalu ramai pembeli, apalagi semakin mendekati bulan Ramadan,” tuturnya, Selasa kemarin.
Namun saat pandemi mulai masuk pada tahun 2020 lalu, pasar tradisional di semua wilayah Kabupaten Temanggung mulai sepi pengunjung. Bahkan sampai saat ini tingkat kunjungan masyarakat ke pasar masih belum pulih seperti dulu.
Kondisi ini lanjutnya, berimbas pada omset penjualan daging ayam potong, tidak hanya saat mendekati bulan Ramadan saja, namun juga berpengaruh di setiap harinya.
Baca Juga
Panen Raya, Tembakau dari Berbagai Daerah Masuk Temanggung
“Saat kondisi normal ketika menjelang Ramadan seperti ini, bisa jadi dalam sehari habis 150 kilogram daging ayam, namun sekarang dalam sehari paling banyak hanya bisa menjual antara 80 hingga 90 kilogram per hari, itupun jika ada hari libur atau even-even tertentu saja,” jelasnya.
Santi pedagang ayam di Pasar Ngadirejo menuturkan, saat ini meskipun masyarakat sudah mulai menggelar tradisi nyadranan, namun tingkat kebutuhan masyarakat akan daging ayam semakin menurun.
“Karena masih ada pembatasan dari pemerintah, masyarakat memang wajib mengikuti dan menjalankan protokol. Untuk saat ini tradisional nyadran digelar sederhana tidak seperti saat kondisi normal,” katanya.
Ia menyebutkan, saat ini harga jual ayam potong berkisar antara Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram, tergantung dari kualitas dan jenis ayamnya.
“Saat ini harga belum mengalami perubahan, masih normal seperti hari-hari biasa, padahal kalau kondisi normal menjelang Ramadan seperti ini harganya sudah mulai naik,” tuturnya. (set)