MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Tidak hanya cabai atau jenis sayuran lain saja yang mengalami penurunan harga, bawang merah juga mengalami hal yang sama. Bahkan harga jual bawang merah saat ini hanya Rp6.500 per kilogram.
Salah satu petani bawang merah di Desa Tlahab Kecamatan Kledung, Abdul menuturkan, harga jual bawang merah saat ini sangat tidak sesuai dengan harapan. Padahal hasil dari bawang merah ini menjadi andalan petani setelah harga bawang putih saat panen raya lalu juga anjlok.
“Sekarang harga jualnya hanya Rp6.500 per kilogram, itu untuk bawang merah basah yang sama sekali belum dijemur,” tuturnya, Kamis (24/6).
Memang katanya, jika dijemur satu atau dua hari, harga jual bawang merah akan naik menjadi Rp7.000 per kilogram, namun dengan dijemur satu hingga dua hari itu berat dari bawang merah akan turun.
“Misalkan seratus kilogram bawang merah basah, jika dijemur dalam satu hingga dua hari beratnya akan menyusut sampai 20 kilogram, jadi sebagian besar petani lebih memilih dijual basah,” ujarnya.
Menurut Abdul, dengan harga jual seperti saat ini, petani sudah dipastikan akan menanggung kerugian yang cukup banyak, sebab harga benih bawang merah saat musim tanam cukup tinggi yakni mencapai Rp25.000 per kilogram.
Padahal katanya, produksi bawang merah saat ini juga tidak terlalu bagus, dalam satu kilogram benih bawang merah hanya berproduksi 3 sampai 4 kilogram saja.
“Dengan harga jual Rp6.500 per kilogram sudah rugi, belum lagi ditambah biaya perawatan dan panen,” jelasnya.
Junadi petani lainnya menambahkan, saat ini hasil pertanian tidak ada yang laku dijual. Awal panen raya harga bawang putih hanya laku dijual Rp8.000 – Rp10.000, tergantung dari jenis dan kualitasnya.
Kemudian beberapa waktu lalu harga jual cabai dan sayuran lainnya seperti kobis, tomat dan terong juga harganya tidak sebanding dengan biaya tanam.
“Entah kenapa saat ini semua hasil pertanian murah, padahal kebutuhan pokok harganya naik terus,” katanya. (set)