WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM – Dinas Perdagangan, Pasar, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) gelar ekspo bagi puluhan UMKM. Kegiatan tersebut untuk menaikkan kelas UMKM di Wonosobo agar mampu bersaing di level nasional.
“Acara temu buyer dengan pelaku UMKM ini untuk menaikkan kelas serta membangun kemitraan yang menguntungkan,” ungkap Kepala Disperindagkop UMKM Wonosobo, Bagyo Sarastono.
Menurutnya, saat ini jumlah UMKM di Wonosobo sekitar 60.000 UMKM. Namun dari jumlah tersebut tak sebanding dengan kenaikan level para pelaku UMKM. Kesulitan para pelaku UMKM ini ditengarai karena masih kalah bersaing dalam kualitas untuk masuk pasar nasional maupun internasional. Terlebih bagi para pelaku UMKM sendiri masih kesulitan dalam mengurus setiap izin yang harus diselesaikan.
“Kita belum punya data validnya. Tapi saya memperkirakan jika dari masing-masing pelaku hitungannya masih sangat kecil. Kira-kira masih 0,1 persen.Kita mendorong ada sinergi antara pelaku dengan buyer,” ujarnya.
Pihaknya mengaku akan terus mendampingi bagi para UMKM yang masih belum naik kelas. Dengan melakukan peningkatan kualitas hasil produksi, packing, pemasaran, hingga sampai ke proses perijinan yang harus dilalui oleh pelaku UMKM sendiri.
“Karena dari 40 sampel UMKM yang ada ini sudah cukup bervariatif. Kita ingin jika jumlah ini bisa terus bertambah kedepannya,” lanjutnya.
Terpisah, Sekretaris Komisi B DPRD Wonosobo, Ika Sulistya Putra DW mengatakan pihak Disperindagkop UMKM harus memastikan berapa target peningkatan level bagi UMKM yang ada. Pasalnya, hingga saat ini data UMKM yang masuk golongan Mikro, Kecil dan Menengah belum valid.
“Data valid jumlah UMKM yang masuk setiap kategori itu disperindag tidak memiliki, maka itu dulu diperbaiki,” katanya.
Keberadaan Disperindagkop UMKM masih dipertanyakan dalam melakukan pendampingan bagi pelaku usaha Mikro. Peran pendampingan tak banyak disentuh oleh Disperindagkop UMKM hingga saat ini. Namun pihaknya mendukung upaya temu buyer tersebut.
“Mendatangkan buyer merupakan salah satu upaya yang baik, karena salah satu kendala UMKM Wonosobo saat ini adalah sektor pemasaran produk,” terangnya.
Sebab, sebenarnya secara kualitas produk UMKM Wonosobo banyak yg bagus. Akan tetapi harganya Kurang bisa bersaing dengan harga produk luar. Maka pihak yang mengatakan jika Pemerintah daerah harus berinovasi dalam pemasaran produk UMKM, seperti fasilitasi portal pemasaran produk secara online.
“Terlebih perlu itu kebijakan dari pemerintah daerah agar kebutuhan belanja operasional dan barang dan jasa pemerintah daerah menggunakan produk yang berbahan dasar lokal,” pungkasnya. (gus)