KOTA MUNGKID, MAGELANGEKSPRES.COM – DPRD Kabupaten Magelang mendorong Pemkab Magelang untuk serius menangani temuan hewan ternak yang diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Masyarakat juga diminta tidak takut mengonsumsi daging namun tetap harus waspada.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Mahmud mengungkapkan pihaknya mendukung adanya penutupan pasar hewan, namun dengan catatan selama penutupan tersebut dilakukan langkah maksimal untuk mendeteksi dan mencegah penularan PMK.
“Harapan kami, selama penutupan itu digunakan untuk mencegah PMK semaksimal dan seakurat mungkin. Jangan sampai pedagang hewan ternak merugi terlalu lama. Apalagi kurang lebih satu setengah bulan lagi menghadapi Iduladha,” kata Mahmud, Rabu (25/6/2022).
Ia juga mengingatkan Pemkab Magelang untuk menyosialisasikan kebijakan penutupan pasar hewan kepada masyarakat secara luas. Harapannya, tidak ada pedagang yang kecele dan pedagang pun memanfaatkannya untuk turut melakukan pencegahan PMK. Ia berharap setelah penutupan pasar hewan selama dua pekan ini, masalah PMK bisa selesai, sehingga tidak perlu ada perpanjangan penutupan pasar hewan.
“Untuk hewan ternak yang diduga terjangkit PMK, DPRD Kabupaten Magelang menyarankan supaya hewan itu diisolasi, agar tidak menular ke hewan ternak yang lain. Di samping itu, perlu adanya screening pada hewan ternak dari luar kota yang masuk ke Kabupaten Magelang,” katanya.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Magelang, Gunawan Sugiarno menambahkan Legislatif sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterikan) Kabupaten Magelang guna mendorong agar instansi tersebut lebih intensif melakukan tinjauan terhadap ternak ke lapangan .
“Setelah kami cermati bersama, ditemukan ada yang tertular, di Desa Salam. Temuan yang kita terima laporannya dari Dispeterikan adalah kerbau dan sapi, tapi kemungkinan ada kambing juga,” katanya.
Pihaknya juga mendorong dilakukan antisipasi agar tidak terjadi penularan secara masif. Upaya ini dilakukan dengan menyarankan peternak untuk mendeteksi ternak yang ditengarai tertular PMK agar tidak dicampur dengan ternak lain. Ternak itu harus diberi nutrisi yang cukup, berikan obat-obat yang sesuai, agar daya tahan tubuh hewan meningkat dan terhindar dari penyakit.
Selain itu, antisipasi juga perlu dilakukan dengan melakukan pemeliharaan kandang. Kandang harus bersih, mendapatkan sirkulasi udara dan sinar matahari cukup. Hewan ternak juga perlu sering dibawa keluar kandang. “Beberapa kali saya melihat peternak tradisional, kandangnya kotor, sapi, kambing, domba, kerbau kena kotoran, sehingga menempel pada tubuh karena kandang tidak dibersihkan,” katanya.
Anggota DPRD dari Fraksi PKB ini juga meminta masyarakat tidak perlu takut mengonsumsi daging, sebab daging diperlukan untuk memenuhi nutrisi tubuh. Ia menyarankan masyarakat memilih daging yang segar. Pihaknya juga akan mendorong Dispeterikan untuk melakukan operasi pasar guna mendeteksi perputaran perdagangan daging di Kabupaten Magelang.(cha)