WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM – Diterpa hujan selama tiga hari penuh, tebing setinggi 30 meter di Kampung Ketinggring Kelurahan Kalianget longsor kemarin sore. Akibatnya satu rumah dan bengkel mobil hancur berantakan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Material longsor juga menutup badan Jalan KH Hasyim Asyari, persis di depan Kantor PCNU Wonosobo, atau jalan utama dari arah kota Wonosobo menuju kampus Unsiq di Kalibeber. Ketebalan material longsor mencapai 1,5 meter dengan lebar mencapai 15 meter.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan bahwa rumah dan bengkel yang porak poranda tersebut milik Hamzah, Dusun Ketinggring, RT 04, RW 07 Kelurahan Kalianget, Kecamatan Wonosobo. Longsor juga menimpa 7 mobil dan mengubur 3 sepeda motor yang terparkir di depan bengkel.
Beruntung, saat kejadian berlangsung posisi pemilik bengkel dan beberapa karyawannya baru saja meninggalkan lokasi. Sehingga saat longsor terjadi kondisi bengkel dalam keadaan kosong. Terlebih longsoran yang menutup jalan ini saat kejadian juga tengah lengang dari lalu lintas kendaraan.
Kepala BPBD Wonosobo, Bambang Triyono membenarkan bahwa ada longsor di Jalan KH Hasyim Asy’ari depan PCNU. Akibatnya rumah dan bengkel hancur berantakan. Material longsor menutup badan jalan hingga depan kantor PCNU Wonosobo.
“Kami sudah terima laporan itu dan tim sudah bergerak mengerahkan alat berat untuk menyingkirkan material longsor dan membuka akses jalan,” katanya.
Menurutnya, informasi yang diperoleh dari lokasi kejadian tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kondisi bengkel sudah tidak berbentuk. Sedangkan mobil yang sedang dalam proses servis di bengkel banyak yang rusak.
“Tim masih melakukan asesmen termasuk memantau kondisi tanah, sebab berpotensi terjadi longsor susulan mengingat hujan masih cukup deras dan kondisi tebing sangat curam,” ucapnya
Sementara itu, Wakil Bupati Wonosobo, M Albar yang meninjau langsung lokasi kejadian meminta warga yang tinggal di dekat lokasi kejadian dan juga pengguna jalan untuk waspada. Sebab, melihat tebing yang longsor tersebut memiliki kemiringan nyaris 90 derajat.
“Saya minta warga di dua rumah yang berdekatan dengan lokasi kejadian untuk bisa mengungsi terlebih dahulu. Ke tempat saudara atau tetangganya yang relatif lebih aman,” ujarnya.
Menurutnya, untuk membuka kembali akses jalan serta penangan pascakejadian longsor tersebut akan dilakukan oleh lintas OPD, seperti BPBD DPUPR dan pemerintah kelurahan maupun pemerintah kecamatan. (gus)