WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM – Dipastikan tidak lolos dalam penyisihan grup, PSIW angkat koper pulang ke Wonosobo. Penyambutan dilakukan oleh jajaran pengurus Askab PSSI Wonosobo kemarin di gedung DPRD. Askab akan lakukan evaluasi menyeluruh
“Tidak ada rasa kecewa, kami bangga dengan tim. Mereka sudah bekerja keras. Semua sudah bekerja maksimal, kompak dan penuh semangat tinggi. Ini akan menjadi titik tolak yang baik,” ungkap ketua Askab PSSI Wonosobo, Wahyu Lembusuro Nugroho, kemarin.
Menurutnya, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemain, official, pelatih dan juga masyarakat Wonosobo, donatur dan suporter. Mereka semua telah bekerja keras dan maksimal menampilkan yang terbaik.
“Apapun kami bangga dengan kerja tim, meski ini laga perdana, namun menjadi bahan evaluasi bersama. Kita bisa evaluasi karena kita ikut pertandingan. Kita akan semakin terang memahami kekurangan dan kelebihan selama ini,” katanya.
Pihaknya akan terus berusaha memperbaiki kinerja dan juga pola pembinaan persepakbolaan di Kabupaten Wonosobo, dengan aktif mengikuti pertandingan dan liga liga resmi di tingkat Jawa Tengah, sehingga diharapkan akan mampu berbicara di level yang lebih tinggi.
“Sekali lagi sarana dan prasarana memang penting. Stadion penting tapi bukan menjadi hambatan untuk maju. Kita sudah mampu menumbangkan tim tim besar yang punya stadion. Bahkan kita sudah absen 10 tahun. Dan soal stadion kita serahkan kepada pemerintah,” ucapnya.
Dikatakan bahwa, PSIW pulang dengan kepala tegak, meski berada di grup neraka yang dihuni oleh tim tim besar yang mempunyai stadion dan mampu mengimbangi melalui perlawanan yang cukup sengit.
“Kebetulan kita berada di grup yang kuat dan punya nama besar. Namun kita juga mampu melayani mereka,” tandasnya.
Pihaknya berharap kepada masyarakat Wonosobo untuk tidak ragu membimbing anaknya yang memiliki bakat dibidang olahraga sepak bola agar lebih maju lagi. Kedepan Askab akan proaktif menggelar liga 1,2 dan 3 di tingkat kabupaten sebagai ajang mencari potensi bibit baru yang lebih baik lagi.
Sementara itu, pelatih PSIW Hafid Fajri Mubarak mengatakan, semua pemain telah bekerja keras untuk sampai pada titik itu. Meski belum sesuai dengan harapan yaitu lolos di babak penyisihan grup namun pemain sudah mampu menunjukkan kelasnya.
“Semua sudah sesuai dengan arahan, mereka sebagai tim sudah bekerja keras, namun di lapangan memang banyak faktor yang tidak terduga,” katanya.
Dalam proses sudah totalitas, tapi di dalam pertandingan ada banyak faktor termasuk masalah keberuntungan. Diluar itu kami sudah puas dengan apa yang ditampilkan, meski hasil belum maksimal, tapi perjuangan sudah maksimal
“Sebagai tim yang lama tidak ikut dalam liga, kita sudah cukup baik. Kita tidak di juru kunci, kita mendapatkan poin 6. Kita bisa melandri pemain-pemain atau tim tim yang sudah mapan dan sering terlibat dalam liga,” katanya.
Dari sisi permainan mereka sudah bertanggung jawab penuh, hanya saja sering kecolongan pada hal-hal yang tidak perlu. Semua akan dievaluasi, kondisi yang ada tidak lepas dari persiapan yang pendek, padahal idealnya 8 bulan untuk persiapan liga 3.
“Secara non teknis dan kemampuan pemain tidak kalah, tapi secara mental kita masih ada masalah,itu akan kita benahi lebih kuat lagi kedepan,” pungkasnya. (gus)