MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mendukung jika Pemkab Wonosobo akan menjadikan RSUD Setjonegoro menjadi rumah sakit covid 19. Hal tersebut dianggap sebagai cara yang paling antisipatif dalam situasi saat ini
”Saya kira pikiran ini sudah melompat ke depan. Lha ini cara yang paling antisipatif. Menurut saya ini yang paling bagus,” ungkapnya usai melakukan monitoring penanganan pasien covid 19 di RSUD Setjonegoro Wonosobo, kemarin.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi Kadinkes Provinsi Jateng, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Kadinkes Wonosobo, Direktur RSUD serta sejumlah pimpinan OPD terkait melakukan monitoring penanganan pasien covid 19 di RSUD Setjonegoro Wonosobo, kemarin.
Menurutnya, dari laporan Dinas Kesehatan setempat, sejumlah ruang akan dimaksimalkan untuk penanganan pasien covid-19, karena Wonosobo mengalami peningkatan kasus. Bahkan rencananya RSUD Setjonegoro dijadikan RS khusus penanganan covid-19.
Terkait dengan hal itu, maka pihaknya meminta segera gandeng rumah sakit swasta untuk turut berpartisipasi. Sehingga jika terjadi eskalasi, RSUD benar-benar dikonsentrasikan untuk perawatan covid-19.
”Soal oksigen, siap-siap, kalau terjadi peningkatan-peningkatan, ini penting untuk diantisipasi,” tutur Ganjar.
Di sisi lain, Ganjar juga mengingatkan kabupaten di sekitar Wonosobo agar melakukan hal yang sama. Yakni menyiapkan dan menambah jumlah tempat tidur. Sehingga tidak terjadi perpindahan pasien antarwilayah, dan menumpuk di satu wilayah saja
”Kalau yang satu kabupaten nambah yang lain cuek aja, nanti pasti masyarakatnya akan berpindah. Di Wonosobo baguslah ini, bisa dijadikan contoh. Tetapi kita ingatkan, mudah-mudahan di Wonosobo tidak naik. Tapi seandainya terjadi, teorinya sudah betul. Tinggal nyiapin nanti teknisnya,” tandasnya.
Sementara itu, berkaitan dengan pola penanganan covid 19 di Wonosobo, pihaknya mengaku sudah cukup sigap bagus. Ada pola koordinasi yang sinergis di semua jajaran, termasuk forkopimda.
”Wonosobo relatif bagus. Kalau kita lihat tren kasusnya meningkat, tapi antisipasinya Alhamdulillah lebih cepat. Karena saya lihat Bupati cukup sigap, rumah sakitnya juga sigap didukung Forkopimdanya, TNI/Polri dan Kejaksaan juga sigap semuanya,” katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD KRT Setjonegoro, dr Danang Sananto Sasongko menyampaikan, saat ini pihaknya merawat total 152 pasien covid-19. Dengan BOR yang cukup tinggi, Danang memastikan, pihaknya masih dapat menanganinya dengan baik.
”Hanya kekurangan alat kesehatan. Kita kekurangan HFNC, tadi gubernur sudah perintah ke Dinkes untuk dicukupi,” pungkasnya. (gus)