KABUPATEN MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Masih banyak produk UMKM di Kabupaten Magelang yang belum masuk ke pasar modern, jumlahnya ada ribuan.
“Potensi ini harus didorong dan difasilitasi oleh pemerintah agar dapat berkembang secara kualitas, kuantitas dan pemasarannya,” kata Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Kabupaten Magelang, Drs Basirul Hakim.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Launching Kemitraan Produk UMKM oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Magelang Tanti Zaenal Arifin, Kamis (28/7/2021) di BB Square Mungkid.
Secara teknis produk UMKM Kabupaten Magelang, sudah mengisi rak display minimarket modern sejak bulan Juli 2021. Saat ini produk UMKM Kabupaten Magelang sudah masuk ke gerai minimarket.
“Pemerintah Kabupaten Magelang hadir di tengah pelaku UMKM termasuk di masa pandemi Covid-19, dan diberikan ruang seluas-luasnya oleh Bapak Bupati Magelang, termasuk bekerjasama dengan pihak swasta. Harapannya kedepan bisa bekerjasama dengan minimarket modern lainnya, atau pusat oleh-oleh (jajanan) luar daerah. Termasuk pemasaran melalui internet,” papar Basirul.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Magelang Tanti Zaenal Arifin mengatakan, dukungan terhadap pelaku UMKM baik kuliner maupun kerajinan untuk terus berkembang memperluas pemasaran.
“Dekrasnasda Kabupaten Magelang tentunya mendukung produk UMKM masuk ke pasar yang lebih luas lagi, khususnya ke minimarket modern,” ucap Tanti
Tanti mengatakan, proses penjaringan produk UMKM diawali dengan tahap sosialisasi oleh Dinas Perdagangan Koperasi UMKM Kabupaten Magelang dengan sosialisasi program ke pelaku UMKM. Kemudian dilakukan kurasi produk dan terdapat 18 produk makanan yang bisa masuk kedalam program ini.
“Harapannya kepada pelaku UMKM bisa konsisten dan meningkatan kualitas dan kapasitas produk. Ketika masuk ke pasar modern ketika penjualan naik maka kapasitas harus dipersiapkan, serta kualitas harus dijaga sehingga tetap kopetitif,” ungkap Tanti.
Tanti menambahkan, untuk produk yang belum masuk, bisa menjadi motivasi untuk berbenah, khususnya agar persyaratan dapat dipenuhi sehingga dapat lolos kurasi.
“Perizinan seperti sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), harus dipenuhi sebagai salah satu syarat. Siapa tahu produk UMKM bisa dipasarkan keluar negeri, termasuk produk kerajinan. Hal ini terus disampaikan kepada masyarakat melalui sosialisasi,” terang Tanti.(cha)