WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM – Sebanyak 400 pedagang Pasar Pagi Wonosobo, dipastikan tidak akan masuk ke dalam ruangan pasar baru yang telah dibuka. Sebab kapasitas pasar pagi hanya mampu menyediakan 200 lapak.
“Ya daya tampungnya hanya 200 lapak dengan ukuran 1,5 meter, desain dari kementerian karena ini program dari pusat,” ungkap Plt Disperdagkop UMKM, Kristiyanto, kemarin.
Menurutnya, total ada 600 pedagang pasar pagi yang beroperasi di eks penampungan pasar induk itu. Sehingga masih ada 400 pedagang yang tidak bisa masuk, sebagai solusi sementara, 400 pedagang ini akan memperbaiki lapak yang ada di sekitar pasar.
“Pedagang yang tidak bisa masuk ke dalam ini akan bertahan di luar, tapi akan dilakukan perbaikan lapak agar tidak terlihat kumuh,” ucapnya.
Lebih lanjut perbaikan lapak di luar pasar pagi itu, akan dilakukan secara mandiri oleh masing masing pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pasar Pagi Wonosobo. Posisinya akan disatukan dengan gedung pasar.
“Jadi pedagang sadar, pemkab tidak punya anggaran untuk memperbaiki lapak itu, sehingga mereka inisiatif sendiri lakukan perbaikan. Disamping itu lapangan juga akan difungsikan, sehingga aktivitas pasar tidak mengganggu lapangan yang ada,” ujarnya.
Pihaknya berharap, sinergitas antara pedagang dan Disperindagkop UMKM harus senantiasa terjalin untuk menciptakan pasar pagi yang bersih, tidak kumuh dan terlihat lebih rapi. Sehingga akan mengundang minat warga untuk datang ke pasar tersebut.
“Harus ada sinergis ya antara berbagai pihak, kita juga sedang menyiapkan regulasi dalam bentuk peraturan bupati untuk mengatur masalah pasar tradisional termasuk pasar pagi,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pagi Wonosobo, Slamet membenarkan, lapak di pasar pagi yang baru dibuka hanya diisi oleh 200 pedagang. Sedangkan sisanya masih di luar.
“Yang 400 pedagang masih di lapak semula, secara swadaya mereka akan memperbaiki lapak agar tidak terlihat kumuh,” ucapnya.
Menurutnya, pedagang pasar pagi terdiri dari berbagai pedagang, seperti pedagang sayuran, pedagang ayam, daging dan juga serta berasal dari berbagai kecamatan di Wonosobo. Bahkan ada yang dari luar kabupaten.
“Kita berkomitmen untuk menjaga kebersihan dan keamanan pasar,” pungkasnya. (gus)