TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Cuaca ekstrem akhir-akhir ini memicu pasangnya air laut sehingga menyebabkan banjir rob terjadi di banyak daerah pesisir pantai. Tak hanya itu saja, tingginya ombak juga mengakibatkan banyak nelayan yang menggantungkan hidupnya sehari-hari dari melaut tak berani menurunkan kapalnya selama beberapa waktu.
Hal itu langsung berdampak pada kenaikan harga cukup signifikan pada ikan asin atau ikan kering di pasaran. Pasalnya, sejumlah daerah yang selama ini menjadi pemasok utama para pedagang mengaku kehabisan stok dari para nelayan.
Seperti diungkapkan salah seorang pedagang ikan asin atau ikan kering di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, Dani Widiastuti (39). Ia mengaku, semejak cuaca ekstrem yang memicu ganasnya ombak laut, harga beberapa jenis ikan kering melambung hingga 20 persen bahkan lebih dibanding kondisi normal.
“Banyak nelayan yang katanya tidak berani melaut karena ombak yang cukup besar. Akhirnya, stok ikan semakin hari semakin menipis yang berakibat pada pasokan kepada pedagang di beberapa pasar berkurang drastis,” jelasnya, Senin (30/05/2022).
Menurutnya, kenaikan harga terutama terjadi pada beberapa jenis ikan kering seperti rebon asin yang biasanya dibanderol Rp 20.000 per kilo sekarang naik menjadi Rp 25.000 per kilonya. Ikan layur dari Rp 50.000 per kilo naik menjadi Rp 60.000 per kilo, dan ikan benggol yang sebelum-sebelumnya berkisar di harga Rp 22.000 saja per kilogramnya, sekarang dijual seharga Rp 25.000 hingga Rp 27.000 per kilogram.
Ia mengaku, selama ini memperoleh pasokan ikan kering untuk dijual di lapaknya dari para pemasok yang tersebar di sejumlah kawasan pesisir pantai utara maupun selatan. Mulai Pekalongan, Tegal, Batang, Kendal, Rembang, hingga Cilacap.
“Sekitar 10 harian ini harganya sangat mahal, kira-kira ya sejak terjadinya banjir rob di beberapa daerah pesisir pantai, terutama Jawa Tengah,” imbuhnya.
Kendati mengalami kenaikan harga, namun sejauh ini belum mendapati keluhan dari para pelanggannya. Bahkan sejauh ini omzet beserta jumlah penjualan barang dagangannya masih normal.
“Kalau misal turun yang sangat sedikit. Namun secara umum masih normal dari jumlah penjualan maupun omzetnya. Para pelanggan saya rata-rata sudah maklum karena fenomena kenaikan harga seperti ini bisa dipastikan biasa terjadi setiap tahunnnya, terutama pada saat cuaca ekstrem,” pungkasnya. (riz)