KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Pemkot Magelang berupaya mencegah level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah ini naik. Salah satunya dengan memperketat pengawasan dan mempercepat lagi vaksinasi.
Sekretaris Daerah Kota Magelang selaku Ketua Harian Satuan Tugas Penangan Covid-19 Kota Magelang, Joko Budiyono mengatakan pihaknya selalu mengingatkan masyarakat agar jangan euforia yang membuat protokol kesehatan terabaikan.
“Kita selalu ingatkan terus, jangan euforia. Karena kalau naik, pasti ada pengetatan lagi. Kita tidak ingin PPKM Level 1 naik. Tidak mudah menuju level 1 ini, ketika sudah dapat, kita harus berjuang mempertahankannya,” kata Joko Budiyono, saat dihubungi, Rabu (10/11).
Joko mengatakan, jika tingkat PPKM Kota Magelang kembali naik, maka pembatasan aktivitas masyarakat akan diperketat lagi. Oleh karena itu, dia mengingatkan semua pihak agar kembali menjalankan ketentuan yang berlaku mengenai PPKM dan pencegahan penularan Covid-19.
“Semua tempat dan titik rawan kerumunan diatensi betul. Artinya kita harus benar-benar menjalankan aturan yang ada dengan regulasi yang ada, dan tentunya menerapkan protokol kesehatan yang benar,” tandasnya.
Mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) tersebut menambahkan, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terus mengawasi aktivitas warga, termasuk kegiatan di tempat-tempat hiburan dan kawasan keramaian. Namun, jumlah petugas terbatas sehingga tidak memungkinkan melakukan pengawasan secara menyeluruh di semua tempat.
“Tertib tidak hanya ketika ada petugas, tapi tertib di sini sudah menjadi budaya masyarakat, untuk bersama-sama menjaga tren positif yang sudah tercapai saat ini,” tandasnya.
Dia juga menekankan, pentingnya disiplin warga menjalankan protokol kesehatan dan mematuhi ketentuan PPKM. Hal tersebut untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19, yang bisa membawa Kota Magelang kembali ke level PPKM yang lebih tinggi.
“Jangan terlena, jangan abai, pandemi belum berakhir. Kita harus waspada, terutama mencegah gelombang ketiga. Saya harap tahun depan pandemi bisa menjadi endemi,” ucapnya.
Di samping itu, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang dibantu Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) juga terus menggencarkan vaksinasi disertai disiplin protokol kesehatan. Hal tersebut guna mencegah gelombang ketiga Covid-19 yang diperkirakan terjadi akhir 2021.
”Menyikapi gelombang ketiga biasanya terjadi setelah libur hari-hari besar, untuk itu vaksinasi dan prokes akan terus digencarkan,” imbuhnya.
Akselerasi vaksinasi, lanjut dia, terus dilakukan guna mempercepat terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok di masyarakat. Penyuntikan vaksin Covid-19 secara masif dilakukan di 21 fasilitas kesehatan (Faskes) maupun tempat publik lainnya.
“Kita juga berupaya melakukan jemput bola vaksinasi supaya persentasenya terus naik. Sekarang sudah 58 persen. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat yang belum divaksin untuk segera divaksin, karena kita tidak pernah tahu kapan pandemi akan berakhir,” jelasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang, dr Intan Suryahati menuturkan, Pemkot Magelang menargetkan sekitar 98.154 warga Kota Magelang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Hingga kini capaian vaksinasi warga ber-KTP Kota Magelang tercatat 58 persen.
“Penduduk ber-NIK Kota Magelang vaksin dosis pertama terhitung 56.998 jiwa atau 58 persen. Kemudian untuk dosis kedua tercapai 39.407 atau 40 persen. Sedangkan total capaian vaksinasi untuk semua penduduk telah mencapai 130 persen di Kota Magelang,” ujarnya. (wid)