MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG – Bantuan sosial (bansos) beras kepada warga yang terdampak Covid-19 di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai disalurkan Pemkot Magelang. Bantuan tersebut diharapkan mampu mengurangi beban masyarakat akibat tekanan ekonomi di tengah pandemi.
Bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) itu secara simbolis disalurkan oleh Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz kepada perwakilan warga di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Senin (19/7).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang Wulandari Wahyuningsih menjelaskan, penyaluran bantuan ini berdasarkan surat Menteri Sosial No. S-147/3-3/BS.01/7/2021 tgl 15 Juli 2021, perihal penanganan bencana melalui cadangan beras pemerintah.
Bansos kali ini berupa beras yang bekerja sama dengan Bulog area Kedu. Sasarannya adalah warga yang masuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 3.386 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan program Bantuan Sosial Tunai (BST) sebanyak 7.738 KPM.
”Kita launching perdana bantuan beras dari Kemensos untuk masyarakat di daerah yang PPKM darurat. Untuk Kota Magelang ada 3.386 KPM yang PKH dan 7.738 yang BST, masing-masing KPM mendapatkan 10 kilogram. Jadi total beras yang disalurkan 111.240 kilogram,” kata Wulan.
Dia menjelaskan, untuk distribusi dilakukan oleh Bulog langsung ke penerima by name address, dengan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 dan tidak menimbulkan kerumuman.
Menurutnya, Pemkot Magelang bersama Forpimda dan para pengusaha di Kota Magelang selalu berupaya melayani masyarakat di tengah pandemi Covi-19. Bentuk bantuan di antaranya berupa uang tunai Rp600.000 per KPM, bantuan sosial non tunai senilai Rp200.000 per KPM dan lainnya.
Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengatakan jika bantuan ini merupakan wujud kehadiran pemerintah untuk membantu masyarakat saat PPKM darurat. Dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat akibat tekanan ekonomi.
”Ini bukti, kita sudah bergerak, melihat efek dari PPKM sangat menekan masyarakat. Dengan bantuan dari pusat sudah sedikit membantu meringankan mereka dan harapan kita ada kekompakan, sehingga ada rasa saling asah asih asuh, orang bisa saling memberi,” tutur Dokter Aziz.
Dia mengatakan, selain bantuan dari pusat, Pemkot Magelang juga akan menyalurkan bantuan berasal dari APBD senilai sekitar Rp1 miliar. Namun, penyalurannya harus menunggu terlebih distribusi bantuan dari pemerintah pusat selesai.
”Bantuan yang berasal APBD adalah untuk warga yang belum dapat bantuan dari pusat, jadi tidak boleh duplikasi,” ucapnya. (wid)