TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Antrean panjang terlihat di sejumlah SPBU di Kabupaten Temanggung, bahkan kendaraan roda empat tampak berjajar hingga di luar area atau memasuki jalan raya, Rabu (31/8/2022) malam.
Guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, sejumlah petugas kepolisian juga diterjunkan untuk melakukan penjagaan di salah satu SPBU yang terdapat di wilayah Kowangan, Temanggung.
Disinyalir, panjangnya antrean dan penumpukan pembeli disebabkan oleh kekosongan BBM bersubsidi, baik itu jenis Pertalite maupun Solar di banyak SPBU.
Anggit Nugroho (26), salah seorang drivel ojol yang tengah mengantre di SPBU Kowangan mengaku bahwa antrean panjanh seperti ini telah terjadi sejak diberlakukannya harga baru Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter beberapa waktu lalu.
Ia juga mengaku rela antre di SPBU ini lantaran sejumlah SPBU lain sudah kehabisan BBM jenis Pertalite.
“Saya cari Pertalite di sana-sini (sejumlah SPBU-red) kosong, makanya saya cari yang masih ada meskipun antreannya panjang. Lha bagaimana lagi, saya pekerjaannya driver ojol, pasti butuh BBM setiap hari. Kalau diisi BBM non subsidi membutuhkan biaya operasional yang lebih tinggi,” bebernya.
Tak hanya di SPBU Kowangan, antrean hingga masuk di jalan raya juga tampak di SPBU Madureso. Para pembeli mengaku harus rela antre di lokasi ini lantaran di SPBU lain telah kehabisan stok Pertalite maupun Solar.
Salah seorang pembeli, Heri Munarto (45), yang sehari-hari berprofesi sebagai pengemudi travel menyebut bahwa kondisi antrean panjang seperti ini hanya terjadi di SPBU-SPBU yang terdapat di Kabupaten Temanggung.
“Saya pengemudi travel Magelang-Jakarta. Biasanya yang kehabisan BBM bersubsidi, khususnya Pertalite itu ya SPBU-SPBU di Kabupaten Temanggung. Kalau yang lain, Pantura misalnya aman-aman saja. Yang paling parah daerah Temanggung. Kalau tidak habis ya antreannya sangat panjang,” pungkasnya. (riz)