MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO– Sejumlah harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat belum menunjukkan penurunan, meski sudah memasuki awal tahun 2022. Terutama minyak goreng. Terkait hal tersebut pemerintah kabupaten wonosobo akan menggelar operasi pasar.
“Kita akan gelar operasi pasar, utamanya untuk minyak goreng dan beberapa komoditas, operasi pasar akan dilakukan di beberapa kecamatan, ” ungkap Kepala Disdagkop UMKM Wonosobo, Bagiyo Sarastono.
Menurutnya operasi pasar merupakan solusi jangka pendek untuk menekan harga pangan. Harga-harga yang ditawarkan terjangkau oleh masyarakat. Hal ini merupakan respon dari pemerintah terhadap kenaikan harga minyak goreng sejak beberapa waktu lalu.
“Jadi operasi pasar ini fokusnya pada minyak goreng, dengan harga terjangkau, agar masyarakat mampu membeli,” ujarnya.
Sementara itu, dari hasil pantauan tim monitoring kebutuhan pokok masyarakat dan tim pengendali inflasi daerah menunjukkan bahwa, sejumlah komoditas harga barang kebutuhan pokok masyarakat masih menunjukkan masih cukup tinggi, bahkan mengalami tren naik dalam minggu ini.
Barang kebutuhan pokok tersebut diantaranya minyak goreng kemasan yang sebelumnya Rp18 ribu menjadi Rp20 ribu per liter. Harga daging ayam ras yang sebelumnya Rp32 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram, cabai rawit merah yang sebelumnya Rp67 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Kemudian cabai rawit hijau dari Rp41 ribu menjadi Rp50 ribu, dan bawang merah dari Rp22 ribu menjadi Rp25 ribu.
“Kenaikan komoditas dalam presentasi bervariasi, untuk minyak goreng mencapai 9,37 persen. Sedangkan cabai rawit paling tinggi mencapai 31,9 persen,” katanya.
Pemkab melalui bidang perdagangan terus melakukan monitoring terhadap perkembangan harga di pasaran sembari memastikan stok barang barang yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat tersebut tersedia cukup di pasaran.
“Tim terus lakukan pantauan di lapangan , baik di pasar tradisional dan juga pasar modern,” pungkasnya. (gus)