WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM – Sebanyak 600 pedagang Pasar Pagi Kertek akan segera pindah ke lokasi baru di Desa Karangluhur. Mereka memutuskan pindah untuk melancarkan arus lalu lintas Pasar Kertek serta menghindari ancaman laka rem blong dari Jalur Tengkorak Kertek.
Selama ini ratusan pedagang menggunakan area parkir Pasar Kertek hingga meluber ke pinggir jalan depan pasar dan Kampung Mulyosari. Mereka membuka dagangan mulai pukul 01.00 WIB dini hari hingga pukul 08.00 WIB.
Kepastian soal kepindahan pedagang Pasar Pagi Kertek terungkap saat Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Pagi Kertek dan Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kertek melakukan audiensi dengan Bupati Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati Wonosobo M Albar di Pendopo Bupati, Selasa (7/9).
“Ada sejumlah alasan kami dari pedagang Pasar Pagi Kertek akan pindah tempat ke lokasi baru. Yaitu, menghindari ancaman laka rem blong Kertek serta mengakomodir keluhan warga Kampung Mulyosari yang keberatan dengan keberadaan kita,” ungkap Pengurus Paguyuban Pasar Pagi, Saifurrohman.
Menurutnya, mereka akan pindah ke Desa Karangluhur. Ada lokasi yang cukup strategis serta aman dari ancaman kecelakaan rem blong serta sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah desa maupun warga desa setempat.
“Jadi kita akan pindah semua, Desa Karangluhur, tidak jauh dari lokasi Pasar Kertek. Untuk tempat sedang dalam proses persiapan. Kita harapkan dukungan dari berbagai pihak termasuk dari bupati dan wabup,” katanya.
Pihaknya memastikan semua pedagang pasar pagi bersedia untuk boyongan ke tempat yang baru. Karena tempatnya cukup strategis, lebih luas dan sangat aman bagi para pedagang dari ancaman korban kecelakaan kendaraan rem blong.
“Di lokasi baru, ada sekitar 700 lapak pedagang yang disiapkan. Jadi semua pedagang pasar pagi yang hanya berjumlah 600 bisa tertampung. Saat ini masih dalam tahap sosialisasi ke pedagang dan persiapan lokasi baru. 3 bulan ke depan tempat baru sudah bisa ditempati,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kertek M Ridwan menyambut baik rencana kepindahan pedagang pasar pagi ke lokasi yang baru. Sebab, keberadaan pedagang pasar pagi sangat mempengaruhi omset pedagang Pasar Kertek yang ada di dalam.
“Setiap hari pedagang pasar pagi bisa menjual sekitar 5 ton daging ayam. Meski aktivitas pedagang pasar pagi dimulai dini hari hingga jam 07.30 WIB, kenyataanya ada pedagang yang beroperasi hingga siang hari. Sementara aktivitas Pasar Kertek selama 24 jam,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Muhammad Albar menyebut Pasar Kertek merupakan jantung ekonomi bagi warga sekitarnya. Karena itu, keberadaan pasar terbesar kedua setelah Pasar Induk Wonosobo itu, perlu segera ditata dan dibenahi. Apalagi perputaran uang di Pasar Kertek per hari bisa mencapai Rp 3 miliar lebih.
“Ketika sudah ditata dan dibenahi, kondisi pasar akan rapi, indah, aman dan nyaman bagi pedagang maupun pengunjung. Relokasi pedagang pasar pagi Kertek merupakan langkah yang baik untuk menata Pasar Kertek selanjutnya,” ucapnya.
Berkaitan dengan inisiatif dari pedagang Pasar Pagi Kertek yang ingin pindah lokasi, harus dibantu oleh pihak pihak terkait, baik desa, kelurahan, kecamatan serta OPD terkait. Sebab mereka sudah memiliki niat yang baik. (gus)