MAGELANGEKSPRES.TEMANGGUNG – 34 desa di Kabupaten di Kabupaten Temanggung disiapkan menjadi desa rintisan tangguh bencana alam. Hal tersebut menginggat hampir sebagian besar wilayah di kabupaten penghasil tembakau ini rawan terhadap bencana alam.
Kepala BPBD Temanggung, Dwi Sukarmei mengatakan, 34 desa dimaksud adalah desa yang berada di daerah rawan bencana baik itu bencana tanah longsor, angin puting beliung, Kebakaran, banjir dan bencana alam lainnya.
“Ada juga desa yang menjadi daerah rawan kekeringan atau kekurangan air bersih saat musim kemarau tiba,” terangnya, Selasa (6/4).
Ia menyebutkan, dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung, 14 kecamatan menjadi daerah rawan bencana.
“Memang tidak semua desa di 14 kecamatan itu rawan bencana, hanya beberapa desa saja yang sangat rawan terjadi bencana alam,” katanya.
Menurut Dwi, KabupatenTemanggung juga harus siap menghadapi potensi bencana yang ada di wilayahnya, terlebih saat musim hujan. Untuk itu penting sekali adanya rintisan desa tangguh bencana.
Baca Juga
Peduli Bencana NTT, Polda Jateng Terjunkan 13.000 Personil dan Kirim Bantuan
“34 rintisan desa tangguh bencana yang tersebar di 14 kecamatan, seperti Kecamatan Kledung, Bulu, Selopampang, Temanggung, Bansari, Tretep, Wonoboyo, Pringsurat, Kalorang, Kandangan, Kedu, Candiroto dan Kecamatan Parakan,” sebutnya.
Dwi menuturkan, bencana tidak bisa diprediksi dengan tepat kapan datangnya. Sehingga pihaknya meminta rintisan desa tersebut bisa meningkatkan upaya preventif dan edukatif kepada masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana agar dampaknya bisa diminimalisir.
“Rintisan Desa Tangguh Bencana ini penting, agar masyarakat yang tinggal di desa berpotensi bencana paham langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan ketika bencana datang. Kami juga akan melakukan penyuluhan, bimbingan dan pelatihan tanggap bencana kepada masyarakat,” terangnya.
Potensi bencana alam yang terjadi di Kabupaten Temanggung adalah tanah longsor, kemudian banjir luapan sungai, kekeringan dan angin puting beliung.
“Alhamdulillah semuanya bisa tertangani dengan baik melalui berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan dari BPBD bersama OPD teknis terkait,” katanya.
Pencegahan dan penanggulangan bencana di Temanggung tidak hanya melibatkan OPD teknis di jajaran pemkab saja, namun juga lintas sektoral dengan melibatkan jajaran Kodim 0706 bersama Polres Temanggung, serta para relawan dari beragam komunitas.
“Untuk pengaduan dan pelaporan kondisi kedaruratan bencana, kami dari BPBD Temanggung siap melayani selama 24 jam melalui hotline kantor maupun nomor WA kantor yang disebarluaskan ke masyarakat. Posko Tanggap Bencana kami buka 24 jam,” tutupnya. (set)