MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Dua hari menjelang perayaan Idul Adha 1442 H, harga jual kambing kurban di Pasar Hewan Desa Badran Kecamatan Kranggan mengalami kenaikan signifikan. Namun demikian, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya harga jual kambing kurban tahun ini masih lebih murah.
“Tahun ini lebih sepi pembeli, harganya juga tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Zaenal salah satu pedagang kambing di pasar setempat Minggu, (18/7).
Memang diakuinya, dalam sepekan terakhir ini harga jual kambing, khususnya kambing siap kurban mengalami kenaikan yang cukup banyak.
“Seminggu ini naiknya antara Rp200 ribu sampai Rp300 ribu per kambing, tapi kenaikan harga saat ini tidak seperti tahun lalu,” jelasnya.
Ia mencontohkan, kambing kualitas baik dengan tanduk bagus, badan gemuk dan tinggi, paling mahal hanya bisa laku terjual Rp3,5 juta. Dengan kondisi yang sama di tahun sebelumnya bisa terjual diatas Rp4 juta.
“Sekarang harga terbaik dari kambing yang saya jual hanya Rp4 juta, padahal kambingnya sangat bagus, postur tubuhnya kekar, tanduknya juga bagus. Kalau tahun kemarin bisa laku lebih dari Rp4 juta, bahkan bisa jadi tembus sampai Rp5 juta,” terangnya.
Iwan pedagang kambing kurban lainnya menuturkan, tidak hanya soal harga saja, namun permintaan kambing kurban di tahun ini juga menurun. Biasanya dua pekan menjelang Idul Adha permintaan kambing kurban dari luar kota sudah mulai banyak.
Namun katanya, saat ini permintaan kambing dari luar kota sangat sedikit, biasanya saat menjelang Idul Adha dirinya bisa mengirimkan kambing siap kurban sampai lebih dari 50 ekor kambing.
“Biasanya permintaan dari Jogjakarta, Semarang dan Jakarta banyak, tapi sekarang menurun. Hingga kemarin hanya ada sekitar 15 ekor permintaan dari luar kota,” ujarnya.
Itupun kata Iwan, harga jual kambing keluar kota juga tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya, bahkan penawaran harga kambing dari luar kota kadang lebih rendah.
Kemungkinan ujarnya, permintaan dan turunnya harga kambing kurban saat ini terpengaruh oleh pandemi COVID-19. Dengan kondisi seperti saat ini masyarakat cukup susah mendapatkan penghasilan.
“Tidak hanya di Temanggung saja, tapi juga terjadi disemua daerah, sehingga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat,” tuturnya. (set)