MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG – Segala kesiapan pengubahan Rumah Sakit (RS) Budi Rahayu menjadi rumah sakit rujukan Covid-19 sudah tuntas dilakukan Pemkot Magelang. Mulai Rabu (14/7) RS yang berada di Jalan Urip Sumoharjo, Magelang Utara itu sudah mulai menerima pasien Covid-19 bergejala sedang hingga berat.
“Tadinya RS Budi Rahayu hanya dijadikan tempat isolasi pasien orang tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan sampai sedang. Tapi karena adanya lonjakan, maka mulai hari ini (kemarin) RS Budi Rahayu resmi jadi rumah sakit rujukan pasien Covid-19,” kata Direktur RSUD Budi Rahayu Magelang dr Ari Meliyanti.
Saat ini, pihak RS Budi Rahayu telah menerima pergeseran pasien dari RSUD Tidar. Untuk diketahui, sejak bulan lalu rumah sakit terbesar se eks-Karesidenan Kedu itu telah overload karena tingginya bed occupancy rate (BOR) hingga 82 persen.
Ari menyebutkan, sudah ada 10 pasien, terdiri dari 9 orang menjalani rawat inap dan 1 orang rawat jalan. Adapun total tempat tidur (TT) yang tersedia di rumah sakit ini sebanyak 65 TT, meliputi 55 TT di bangsal, HCU 1 TT dan di tenda darurat 10 TT.
“Jumlah TT 65, dengan bed darurat di tenda,” sebut Ari.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Intan Suryahati menjelaskan, pemanfaatan RSUD Budi Rahayu untuk menggantikan rumah sakit darurat di lapangan tenis indoor Moncer Serius. Sebab, rumah sakit darurat yang berada di kompleks pusat olahraga Gelora Sanden itu sebelumnya difungsikan sebagai IGD khusus pasien Covid-19.
“IGD Darurat di kompleks Gelora Sanden kita pindahkan ke RSUD Budi Rahayu. Fungsinya tidak hanya IGD, tapi juga rawat inap, sehingga menjadi rumah sakit rujukan Covid-19,” ujarnya.
Sedangkan pasien yang sedang menjalani isolasi RSUD Budi Rahayu dipindahkan di tempat isolasi terpusat, yakni di Hotel Borobudur Indah, Hotel Safira, dan Kampus Poltekkes.
Sementara itu, Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengungkapkan difungsikannya RSUD Budi Rahayu ini merupakan upaya Pemkot untuk melayani pasien Covid-19 sebaik mungkin dengan fasilitas yang baik pula.
Lonjakan kasus aktif Covid-19 memang tinggi beberapa pekan terakhir sehingga rumah sakit rujukan tidak mampu melayani pasien Covid-19 yang baru. Pihaknya bahkan sempat mendirikan rumah sakit darurat di lapangan indoor Moncer Serius di kompleks Gelora Sanden.
“Kita fungsikan RSUD Budi Rahayu ini menjadi rumah sakit rujukan untuk mamaksimalkan perawatan penderita Covid-19,” katanya.
Sebelum RSUD Budi Rahayu, rumah sakit rujukan pasien Covid-19 Kota Magelang sudah ada di RSUD Tidar, RST dr Soedjono Magelang, dan RSJ Prof Dr Soerojo Magelang. Selain itu, dua rumah sakit swasta juga melayani pasien Covid-19, yakni RS Harapan dan RS Lestari Raharja. (wid)