Oleh: EKO SUTOPO, Purworejo
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO – Kambing pada umumnya hanya memiliki empat kaki, yang terdiri atas sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang. Akan tetapi, ada yang berbeda dengan kambing milik Suroto, Kepala Desa Kaligono Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo.
Kambing peranakan jenis ras Kaligesing milik Suroto sejak lahir hanya memiliki tiga kaki. Jumlah keseluruhan kaki ganjil itu menjadikan aneh tetapi nyata.
Jika dilihat dari fisiknya, anak kambing yang saat ini sudah berusia lima bulan dan berwarna hitam putih itu tampak seperti anak kambing kebanyakan yang dipelihara warga. Namun, perbedaan langsung tampak jelas ketika melihat bagian kaki belakang sebelah kiri.
Menurut Suroto, sejak lahir kambing itu memang sudah tidak normal dan memiliki keunikan. Dari dua anak kambing yang lahir, hanya satu yang memiliki keanehan dari segi fisiknya, yakni pada bagian kaki belakang dan telur kelamin jantan sangklir atau besar sebelah.
“Pada saat lahir dua anak kambing, yang satu normal dan yang satunya hanya memiliki tiga kaki. Sebelumnya belum pernah ada, kalau induknya itu baru beranak pertama,” kata Suroto, Rabu (14/7).
Adanya keanehan pada anak kambing itu justru menjadi keunikan tersendiri. Suroto pun bertekad untuk memelihara dan dijadikan klagenan atau kesenangan.
“Hingga saat ini saya belum punya keinginan untuk menjual. Justru akan saya buatkan kadang sendiri. Karena kambingnya calon pejantan, walaupun cacat juga sehat dan lincah, untuk bentuk tubuh tetap bagus kepala hitam kupingnya juga bagus. Ini untuk makan tetap biasa dan tidak ada gangguan,” ungkapnya.
Suroto yang sudah menjabat Kades Kaligono 3 periode itu menjelaskan bahwa di desanya juga menjadi sentral populasi kambing jenis ras Kaligesing. Sebagian besar warganya memelihara kambing yang menjadi ikon Kabupaten Purworejo.
“Hampir setiap warga di sini memelihara kambing. Kalau ditotal di Desa Kaligono sendiri hampir ribuan. Ya yang jelas untuk tabungan juga untuk biaya kehidupan, seperti untuk biaya sekolah maupun kuliah karena sudah menjadi harta investasi,” pungkasnya. (*)