Oleh: EKO SUTOPO, Purworejo
MAGELANGEKSPRES.COM, PURWOREJO – Pandemi Covid-19 tidak selalu menimbulkan dampak buruk pada berbagai sektor kehidupan. Sebaliknya, ada banyak peluang usaha dapat ditangkap. Seperti yang dilakukan Bambang Gatot Seno Aji SE MM (57), adanya pandemi ini justru membuat ia sukses membudidayakan Jeruk Lemon California di lahan miliknya yang semula kurang produktif.
Warga Dusun Demangan Desa Condongsari Kecamatan Banyuurip ini bukan tanpa alasan memilih Jeruk Lemon California untuk dibudidayakan. Menurutnya, jeruk varietas ini memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi dan pas untuk menjaga serta meningkatkan imunitas tubuh. Harga jualnya yang cukup tinggi juga dinilai prospektif untuk menambah pendapatan.
“Saya tertarik menanam jeruk ini karena saya tidak tahu pandemi kapan berakhir. Setahu saya jeruk jenis ini memiliki kandungan vitamin C cukup tinggi dan cocok untuk menguatkan imun tubuh. Kebetulan saya memang senang bercocok tanam, sambil mengisi waktu saya mencoba meraba kondisi pandemi ini, dan saya jatuhkan pilihan untuk membudidayakan tanaman jeruk ini,” kata Gatot saat dikonfirmasi, Selasa (29/6).
Budidaya Jeruk Lemon California dilakukan Gatot di lahan miliknya dengan luas lebih kurang 3.000 meter. Lokasinya berada di RT 1 RW 1 Dukuh Krajan Desa Condongsari.
“Dulu hanya kebun rambutan dan kelapa yang produktivitasnya kurang,” sebutnya.
Guna menjaga kualitas tanaman jeruk, ASN yang menjabat Sekretaris Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Purworejo ini punya strategi. Ia tidak menggunakan pupuk kimia dan mencoba menjaga rantai makanan menggunakan pupuk organik.
“Saya tanam 210 pohon. Alhamdulillah, ini sudah berbuah dan hampir masuk panen perdana. Tanaman jeruk saya masih berusia 11 bulan dan satu pohon rata-rata bisa produksi 25 kilogram,” jelasnya.
Saat ini, pemasaran produknya memang masih mencoba untuk menembus pasar lokal. Namun, ada beberapa rekan di kabupaten tetangga yang sudah memiliki produksi cukup tinggi dan menghasilkan. Melihat itu, potensi ekspansi pemasaran hingga ke luar daerah sangat terbuka.
“Produksi maksimal untuk satu pohon bisa mencapai 50 kilogram. Menariknya lagi, buahnya tidak musima. Jika sistem penanamannya tepat dan baik, maka bisa berbuah sepanjang waktu,” jelasnya.
Gatot mengakui, spirit budidaya Jeruk Lemon California muncul akibat kondisi pandemi. Kebun jeruk tersebut diharapkan mampu menambah pundi-pundi rupiah sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
“Ada sekitar 3 orang yang aktif membantu budidaya selama ini,” ungkapnya.
Upaya yang dilakukan Bambang Gatot Seno Aji berhasil mencuri perhatian Wakapolsek Banyuurip, Iptu Irfan Sofar. Diam-diam sejak awal budidaya, ia sering memperhatikan saat sekali waktu melakukan patroli di wilayah Desa Condongsari. Beberapa kali ia juga sempat berkomunikasi terkait upaya yang dilakukan Gatot di tengah pandemi Covid-19.
“Kebetulan saya bertugas di Polsek Banyuurip dan Desa Condongsari ini masuk wilayah kami. Dari awal saya sebetulnya sudah tahu Pak Gatot cukup antusias menanam jeruk ini. Selain bagus untuk meningkatkan imunitas tubuh, secara ekonomi saya nilai juga sangat menjanjikan,” terang Iptu Irfan Sofar yang menyempatkan datang langsung ke kebun jeruk untuk menjajal kesegaran jeruk Lemon California.
Menurutnya, apa yang dilakukan bisa dicontoh warga lain sebab sangat bagus dan prospektif. Apalagi, di tengah sulitnya mencari peluang usaha, tidak ada salahnya mengambil sisi lain dari pandemi yang terjadi.
“Sekarang apa saja yang bisa mendukung imunitas tubuh laku dijual. Bisa dikatakan apa yang berkaitan dengan corona menjadi peluang, tadi saya tanya harga lumayan, saat ini harganya Rp20 ribu – Rp25 ribu per kilogram,” tandasnya. (*)