MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Balai Besar Kartini Temanggung menjadi tempat melatih vokasional bagi penyandang-penyandang disabilitas fisik dari Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Dengan harapan penyandang disabilitas fisik bisa membuka usaha di tempat mereka masing-masing.
“Kami sangat berharap, para penyandang disabilitas fisik ini bisa memiliki keterampilan khusus, sehingga mereka bisa membuka usaha sendiri di tempat tinggalnya,” harap Kepala Balai Besar Disabilitas Kartini Juena Sitepu, Rabu (16/6).
Dengan pelatihan vokasional ini para penyandang disabilitas fisik ini bisa mandiri secara sosial dan ekonomi, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Tentu saja dalam perjalanannya memang harus ada pendampingan, baik dari balai sendiri maupun keluarganya,” katanya.
Setidaknya ada 50 penerima manfaat dari Kabupaten Grobogan mengikuti pelatihan yang akan dibagi menjadi dua tahap pelatihan vokasional.
“Sesuai dengan protokol kesehatan maka peserta kami bagi dua, masing-masing 25 orang. Pada tahap awal ini kami menerima 25 orang dan minggu depan kami menerima 25 orang lagi untuk mengikuti layanan rehabilitasi atensi di Balai Besar Disabilitas Intelektual Kartini,” katanya.
Adapun materi pelatihan yang akan diikuti oleh para penyandang disabilitas, antara lain pembuatan kue, tanaman hias, peternakan/perikanan, batik ciprat, dan menjahit. Setiap peserta nantinya akan dilihat minat dan bakatnya.
“Kami akan berusaha memberikan yang terbaik, mereka akan dilihat dari minat dan bakatnya untuk mengembangkan keterampilannya,” katanya.
Juena menyampaikan kegiatan ini merupakan layanan atensi multifungsi Balai Besar Disabilitas Intelektual Kartini.
“Jadi Balai Besar Kartini sekarang tidak hanya menangani disabilitas intelektual tetapi kami juga menangani beragam disabilitas, kami juga menerima pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) lainnya yang membutuhkan,” katanya.
Juena berharap setelah mengikuti pelatihan vakasional dan kewirausahaan ini teman-teman penyandang disabilitas mempunyai keterampilan, motivasi dan kemampuan untuk membuka usaha.
Untuk hal ini pihaknya akan berusaha, agar para penyandang disabilitas mental ini akan mendapatkan bantuan modal, sehingga ke depan mereka bisa benar-benar mandiri dengan ilmu yang sudah didapat. “Kami nanti juga akan memberikan bantuan modal usaha sesuai hasil assessment teman-teman pekerja sosial,” katanya. (set)