MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO – Dengan 5 bulan berlalu dari awal tahun 2021, secara jumlah kasus terhitung melandai. Namun, dengan munculnya 7 kluster baru zona merah dengan kasus yang berulang pada orang yang sama ditengarai virus varian baru telah masuk Wonosobo.
“Kita secara fakta telah melihat muncul klaster-klaster baru. Sampai 7 klaster zona merah di sejumlah wilayah, dan juga ada kasus-kasus serangan berulang pada orang yang sama sudah terjadi,” beber Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Wonosobo, dr Jaelan Sulat di sela mendampingi Bupati meninjau penanganan COVID-19 di Dusun Kyuni, Desa Bogoran Sapuran.
Menurut Jaelan, dengan 5 bulan berlalu dari awal Tahun 2021, Wonosobo secara jumlah kasus terhitung melandai, pertambahan angka terkonfirmasi positif pada sebulan terakhir menunjukkan grafik peningkatan yang sangat siginifikan.
Dengan adanya penderita yang mengalami konfirmasi positif dua kali tersebut, di tengarai virus varian baru covid-19 mulai masuk ke Wonosobo. Ada yang pernah terpapar dengan gejala cukup berat dan berhasil sembuh. Kemudian juga telah menjalani vaksin 2 kali, namun kemarin kembali confirm positif meski dalam status tanpa gejala.
“Hal itu, meski belum dapat diuji di laboratorium untuk memastikan. Namun bisa menjadi indikasi kuat bahwa varian virus yang menyerang memang berbeda dari virus pertama, mengingat seorang yang sembuh dari covid-19 dengan gejala berat, berarti telah memiliki kekebalan/ imunitas dari virus yang sama,” katanya.
Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat meminta jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab mulai bersiap untuk tampil menjadi teladan dan motivator protokol kesehatan di setiap wilayah tempat tinggal masing-masing, demi mencegah meluasnya penyebaran covid-19.
Hal itu, ditegaskan Bupati merupakan ikhtiar demi menjaga warga masyarakat Kabupaten Wonosobo agar tetap dalam kondisi sehat, meski kini di beberapa wilayah mulai masuk kategori zona merah corona.
“Dalam situasi pandemi covid-19 yang belum reda. Saya minta agar semua ASN dapat menjadi motivator masyarakat di tempat tinggal masing-masing sehingga ketaatan terhadap protokol kesehatan pencegahan corona virus semakin meningkat,” katanya.
Kepada para ASN, Afif mengungkap fakta bahwa kondisi masyarakat saat ini memang mulai abai terhadap protokol kesehatan. Bahkan sudah ada yang menggelar kegiatan yang mengundang keramaian massa.
“Semalam saya beserta Dandim dan Kapolres bahkan menemui langsung penyelenggaran kegiatan keramaian di salah satu wilayah sampai jam 1 dini hari, demi menyadarkan akan potensi bahaya yang mengintai,” lanjut Afif.
Para ASN di setiap wilayah, ditegaskan Bupati mestinya mampu berpartisipasi dalam upaya pencegahan agar kegiatan-kegiatan serupa tidak lagi terjadi di wilayah lainnya, sehingga potensi-potensi resiko penularan covid-19 di Kabupaten Wonosobo dapat terus ditekan. Terlebih, saat ini menurut Afif sejumlah pegawai di lingkup Pemkab Wonosobo juga terindikasi terpapar virus corona, sehingga berpotensi melemahkan sektor pelayanan publik.
“Kalau di kalangan ASN banyak yang confirm lantas bagaimana kita akan mampu memberikan layanan prima kepada warga masyarakat,” tanya Afif.
Karena itulah, ia menegaskan kembali bahwa para ASN mesti mampu menunjukkan ketaatan terhadap protokol kesehatan, demi menekan laju pertambahan jumlah kasus yang saat ini di Kabupaten Wonosobo telah mencapai 6.131. Perinciannua 5.376 dinyatakan telah sembuh, 443 masih dalam perawatan, dan 312 lainnya dinyatakan meninggal dunia. (gus)