MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Diduga dari percikan api las, sebuah pabrik pengolahan kayu PT Kayu Lima Utama di Desa Nguwet Kecamatan Kranggan, Temanggung ludes terbakar Selasa (25/5). Kerugian ditaksir mencapai Rp5 miliar.
Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Temanggung Ady Cahyadi mengatakan, kebakaran pertama ketahui oleh salah satu karyawan pabrik, sekitar pukul 11.45 api terlihat diatas atap pabrik yang sedang dalam perbaikan.
“Sekitar pukul 11.45 WIB, security pabrik selesai melakukan kontrol ruangan secara keseluruhan, sesaat kemudian salah satu karyawan pabrik melaporkan adanya kebakaran di lantai atas gedung. Pihak security langsung menuju titik TKK untuk memadamkan dengan apar,” katanya.
Namun katanya, karena api membakar thinner dan cat pihak security kewalahan dalam memadamkan. Selain itu posisi awal titik api berada di lantai atas sulit dijangkau oleh security.
“Ditambah dengan angin yang cukup kencang, sehingga semakin menambah besarnya kebakaran,” ujarnya.
Dikatakan, dari informasi salah satu security mengatakan bahwa hari Senin ( 24/5) dan hari Selasa (25/5) sedang ada pengerjaan pembuatan talang air dengan proses pengelasan dibagian atap. Di area bawah pengelasan terdapat thinner dan ruang pengecatan/finishing.”Kemungkinan api berasal dari percikan las yang mengenai cat dan thinner.
Terbatasnya apar dan belum adanya hydrant menyebabkan api dengan cepat merambat ke beberapa ruangan di sekitarnya,” terangnya.
Untuk memadamkan kebakaran ini Damkar Temanggung dibantu oleh Damkar Kabupaten Magelang 2 armada, 20 personil, Damkar Kota Magelang 3 armada, 13 personil, Damkar Kab.Semarang 3 armada, 8 personil, TNI, POLRI, PMI Temanggung dan Relawan Garda Rescue. “Setiap ada kejadian kebakar an, Kabupaten sekitar seperti Magelang, Semarang dan Kendal sudah bisa dipastikan membantu proses pemadaman, semalam kebakaran di Desa Bonjor juga di bantu dari Kabupaten Kendal,” katanya.
Ia menambahkan, sedangkan personil yang diterjunkan 50 personil dengan dukungan 8 unit armada (4 unit armada Fire Truck dan 4 unit watersuplay dan 1 unit mobil pompa) dari pos Maron, Candiroto dan Pringsurat dan Pos Jaga Candiroto.
Sementara itu, Agus, salah satu karyawan pabrik tersebut menuturkan, saat menjelang istirahat siang, apai mulai terlihat diatas atap yang sedang dalam perbaikan, namun karena susahnya lokasi yang terbakar maka api dengan cepat membesar. “Disitu ada perbaikan yang mengunakan jasa las, kemungkinan api berasal dari percikan api las,” tuturnya.
Menurutnya, sebelum terbakar besar, pada hari Seniin (24/5) juga sudah terjadi kebakaran, namun bisa dipadamkan. “Sudah tiga kali terjadi, tapi yang terkahir ini tidak bisa dikendalikan karena posisinya berada diatas,” tuturnya. (set)