MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Meskipun tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, namun minat masyarakat Kabupaten Temanggung untuk vaksinasi Covid-19 sangat tinggi.
“Puasa bukan menjadi penghalang bagi masyarakat untuk menjalani dan menerima vaksin Covid-19,” ungkap Melati salah satu warga Temanggung yang menerima vaksin Covid-19, kemarin.
Ia mengaku dirinya tidak takut untuk divaksin, meskipun saat ini dirinya sedang menjalankan ibadah puasa. Karena vaksin yang masuk ke dalam tubuh tidak membatalkan puasa.
“Saya sangat yakin, vaksin tidak membatalkan puasa, karena vaksin tidak menjadikan kenyang atau lepas dahaga,” tuturnya.
Keyakinannya tersebut, juga setelah dirinya mengetahui pernyataan dari MUI jika pelaksanaan vaksin sama sekali tidak membaut puasa jadi batal.
“Kan sudah ada pernyataan resmi dari MUI, bahwa vaksin Covid-19 tidak membatalkan puasa. Pernyataan ini semakin meyakinkan saya, jika vaksin memang tidak membatalkan puasa,” tuturnya.
Senada juga diungkapkan oleh Muhammad Dani penerima vaksin lainnya, memang cairan vaksin masuk ke dalam tubuh, namun tidak melalui mulut dan tidak membuat perut menjadi kenyang.
“Kalau masuk memang iya, tapi kenyang juga tidak, saya sangat yakni vaksin ini tidak membatalkan puasa saya,” ujarnya.
Oleh karena itu lanjutnya, masyarakat yang sudah didata akan mendapatkan vaksin Covid-19, agar tidak takut, sebab vaksin ini sama sekali tidak berpengaruh pada kesehatan.
“Saya tidak merasakan efek samping apapun,” tuturnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Khabib Mualim mengatakan, selama bulan Ramadan ini Dinas Kesehatan tetap melayani vaksinasi yang dilakukan di puskesmas, rumah sakit maupun klinik, terutama untuk melanjutkan vaksinasi dosis kedua.
“Vaksinasi terus kami lakukan, puasa tetap terus dilakukan vaksinasi,” tuturnya.
Ia menyampaikan pelayanan vaksinasi dilakukan pada siang hari maupun malam hari. Kegiatan vaksinasi malam hari, antara lain telah dilakukan di Puskesmas Banjarsari, Traji, Temanggung, dan Dharmorini.
“Sekarang diutamakan lansia untuk meneruskan dosis kedua, kebetulan jatuh pada bulan Ramadan, mereka minat sekali untuk segera mendapat dosis kedua,” katanya.
Begitu juga permintaan vaksinasi dosis pertama, katanya, banyak yang minta didahulukan, namun karena jumlah vaksin terbatas maka tetap ditunda dan masyarakat harus antre mendapatkan layanan vaksin. (set)