MAGELANGEKSPRES.TEMANGGUNG – Meskipun hasil evaluasi secara resmi terkait dengan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) belum ada, namun pada pelaksanaannya PTM berjalan sesuai dengan rencana, bahkan tidak ada kendala.
“Hasil evaluasi secara resmi memang belum ada, tapi informasi dari sekolah-sekolah yang menjalankan ujicoba tidak ada masalah sama sekali, berjalan dengan aman,” kata Bupati Temanggung M Al Khadziq, kemarin.
Rupanya, tidak hanya siswa saja yang merasa aman mengikuti PTM, namun guru juga bisa menyesuaikan dengan pola pembelajaran dengan murid yang sangat terbatas. Selain itu orangtua wali juga merasa nyaman.
“Standar kesehatan juga baik, protokol kesehatan dijalankan dengan baik oleh siswa, guru dan tenaga pendidik, semua saling mendukung,” terangnya.
Menurutnya, selama pelaksanaan uji coba PTM tidak ada permasalahan baru yang timbul, proses belajar mengajar di lima sekolah yang menjalankan PTM berjalan sesuai dengan rencana.
Baca Juga
Pandemi, Kreativitas Masyarakat Temanggung Meningkat
Ke depan akan menjadi pertimbangan dan hasil uji coba PTM yang dilakukan selama ini bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil langkah dan kebijakan.
Terkait penambahan jumlah sekolah yang akan mengikuti uji coba PTM, Bupati menyatakan, pihaknya belum bisa memberikan keputusan pasti.
“Kemungkinan iya, tapi belum diputuskan kita lihat nanti setelah evaluasi resmi seperti apa keputusannya,” jelas Bupati.
Sedangkan terkait dengan tahun pembelajaran baru, Bupati juga belum bisa memberikan keputusan secara pasti. Pemerintah Kabupaten Temanggung menunggu langkah-langkah dan kebijakan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten lainnya.
Namun menurutnya, hasil evaluasi dari uji coba PTM tidak bisa dijadikan dasar dalam pembelajaran tahun baru bulan Juni 2021 mendatang.
“Kalau untuk tahun ajaran baru itu pertimbangan bukan hanya sekedar dari evaluasi, tapi lihat perkembangan dari kabupaten lain seperti apa dan kebijkaan provinsi bagaimana,” kata Bupati.
Pihaknya akan menjalankan regulasi saja terkait dengan pendidikan sesuai dengan perintah dari pemerintah pusat dan provinsi.
“Menungu kebijakan provinsi seperti apa jika provinsi membuka pada bulan Juni maka kita akan membuka, kalau yang lain atas pertimbangan tertentu belum berani buka maka kita juga akan sama,” ungkapnya. (set)