MAGELANGEKSPRES.MAGELANG- SMK Negeri 3 Magelang mengikuti uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Senin (5/4) sampai Selasa (16/4). Selama dua pekan uji coba dilaksanakan seretak di Jawa Tengah. Peserta uji coba PTM ini diambil dari peserta didik kelas X dengan jumlah total 110 siswa. Dari jumah total tersebut dibagi menjadi 11 kelas dengan jumlah rombel rata-rata menjadi 10 peserta didik setiap kelasnya.
Uji coba PTM tidak seperti pembelajaran biasa yang memiliki durasi yang cukup lama. Durasi untuk kegiatan uji coba PTM ini hanya dua jam saja. Pembelajaran dimulai jam 07.00 WIB sampai 09.00 WIB dengan alokasi waktu 30 menit jam pelajaran dengan tidak ada waktu istirahat.
Pertimbangan untuk tidak adanya istirahat sebagai tindakan preventif agar siswa tidak berkerumun. Siswa diperbolehkan membawa bekal makanan dari rumah masing-masing.
Plt SMK Negeri 3 Magelang Mila Yustiana, SPd MMPar mengatakan, suatu kebanggaan SMK Negeri 3 Magelang menjadi salah satu sekolah yang dipilih untuk melaksanakan uji coba PTM dari 140 sekolah se-Jawa Tengah.
“Kita diberi kepercayaan oleh dinas maka kita harus dapat menjaga kepercayaan tersebut dengan melaksakana PTM dengan sebaik-baiknya. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk PTM yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten-kota semua sekolah meskipun belum serentak. Uji coba PTM ini masih dalam pendekatan pembiasaan, menerapkan dan mengajarkan protokol kesehatan dalam pemebelajaran. Alhamdulillah selama satu minggu berjalan PTM berjalan dengan lancar tidak ada yang sakit.” tambahnya.
Baca juga
Kapolres Magelang Kota Imbau Masyarakat Batasi Perjalanan ke Luar Kota
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Negeri 3 Magelang Winarni SPd mengatakan uji coba PTM ini dipilih peserta didik kelas X, karena kelas XI sedang kegiatan PKL (Praktik Kerja Lapangan). Sementra kelas XII sedang menempuh ujian sekolah jadi tidak dimungkinkan untuk mengikuti uji coba PTM.
“Peserta didik kelas X belum pernah menikmati pembelaran paling tidak untuk pengalaman peserta didik. Peserta didik juga dapat melihat secara langsung kondisi lingkungan sekolah yang mereka pilih. Selain itu peserta didik kelas X juga berkesempatan untuk saling berkenalan dengan teman-temannya dan gurunya” tambah Winarni.
Protokol kesehatan yang diterapkan pada uji coba PTM di SMK Negeri 3 Magelang ini sangat ketat dan selau mematuhi standar operasional PTM yang diterapkan. Baik guru dan peserta didik harus mematuhi Standar Operasional PTM anatara lain peserta didik yang ditunjuk untuk mengikuti PTM harus dalam keadaan sehat. Selalu menggunakan masker, Mengecek suhu tubuh, Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak fisik 1,5 meter. Jika merasakan gejala demam/ batuk/ pilek/sakit tenggorokan/ sesak napas sebaiknya peserta didik tersebut tidak mengikuti PTM.
Peserta didik juga tidak diperbolehkan menggunakan angkutan umum ketika berangkat ke sekolah untuk menghindari terpaparnya virus. Peserta didik yang mengikuti PTM wajib di antar orangtua, namun jika orang tua tidak dapat mengantar dapat menggunakan kendaraan pribadi dengan syarat telah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
“PJJ memiliki banyak kendala dari sinyal, kuota maupun kegiatan peserta didik di rumah itu sendiri l. Sementara PTM tidak menemui kendala apaun jika pun ada dapat teratasi saat itu juga,” kata Winarni.
Winarni juga mengugkapkan harapannya setelah adanya uji coba ini dapat pembelajaran tatap muka secara normal pada mulai semester besok, sehingga peserta didik dan guru dapat saling bertemu dan beraktivitas seperti sediakala.
Untuk sikap dan perilaku anak jika pemebalajaran tatap muka juga dapat tertata dan dapat diarakan sehingga menajdi lebih baik lagi.
“Saat berlangsungnya PTM agar seluruh warga SMK Negeri 3 Magelang diberikan kesehatan agar uji coba ini berjalan dengan lancar. Tentunya juga dengan tetap mematuhi protokol kesehatan baik peserta didik maupun guru agar tidak ada yang terkena virus Corona” tambahnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Negeri 3 Magelang, Sutji Sadarini, SPd mengatakan peserta didik yang mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka wajib mendapat izin dari orang tua. Jika tidak, sekolah tidak dapat memaksa peserta didik untuk mengikuti uji coba PTM.
“Jadi peserta didik harus membuat surat izin dan ditanda tangani oleh orangtua untuk mengeahui bahwa peserta didik tersebut benar-benar diizinkan mengikuti uji coba PTM,” terangnya. (adv/tim jurnalistik skaniga : nurul)