MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG – Aksi bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada akhir bulan lalu masih menjadi perbincangan. Hal itu bisa menjadi ancaman radikalisme dan terorisme bangsa ini. Karenanya perlu dijaga bersama-sama Bangsa dan Negara Indonesia agar tetap kokoh dalam persatuan dan kesatuan.
“Menjadi tanggung jawab bersama menjaga dan mempertahankan NKRI dari berbagai ancaman paham radikalisme dan terorisme,” kata Anggota MPR RI KH Muslich Zainal Abidin (ZA).
Hal itu disampaikan dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di RM Family Kabupaten Magelang, Selasa (6/4/2021). Empat Pilar yang dimaksud adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
“Kehidupan bermasyarakat ini perlu dibentengi dengan Empat Pilar Kebangsaan,” tambah politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Ia mengaku prihatin dengan adanya aksi bom bunuh tersebut di atas. Mengingat pasangan sejoli yang baru berumah tangga selama enam bulan sudah termasuki paham yang tidak benar. Untuk itu, penanaman nilai-nilai empat pilar kepada semua pihak harus terus digiatkan.
“Harapannya dengan empat pilar ini, masyarakat tidak terjebak ke arah yang negatif. Apalagi sampai bunuh diri dengan bom di dekat tempat ibadah,” lanjut KH Muslich yang juga anggota Komisi VIII DPR RI ini.
Ditandaskan tantangan bangsa ini semakin berat. Sebab ada pihak tertentu yang menginginkan bangsa ini bercerai berai melalui paham radikalisme. Masyarakat jangan hanya memahami nilai-nilai kebangsaan, tetapi bisa diaplikasikan dalam hidup.
“Solidaritas kebangsaan perlu ditingkatkan. Ini juga menjadi bagian dari Empat Pilar Kebangsaan,” tandasnya.
Dalam sosialisasi tersebut diikuti penyuluh agama, pengurus IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal) hingga tokoh masyarakat di kabupaten setempat. Dalam pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, seperti memakai masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah masuk tempat sosialisasi hingga jaga jarak.
Diketahui bersama, pelaku teror bom bunuh diri adalah pasangan suami istri yang diidentifikasi sebagai L dan YSF. Identifikasi keduanya dilakukan Tim Inafis Polrestabes Makassar dan Tim Labfor Mabes Polri.
Keduanya masih muda dan disebut polisi sebagai milenial. L dan YSF berboncengan mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi DD 5984 MD. Dalam aksi itu keduanya tewas. (rls/adv)